Monday 4 January 2021

L. Edwin Arwana: Makalah Organum Nutritum dan Organum Reproduktivum pada Tumbuhan

 Makalah Morfologi Tumbuhan



"ORGANUM NUTRITUM DAN ORGANUM REPRODUKTIVUM"














BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Tumbuhan merupakan organisme multiseluler yang bersifat autotrof. Tumbuhan berperan penting dalam rantai makanan sebagai produsen. Ilmu yang mempelajari dunia tumbuhan disebut sebagai ilmu botani. Ilmu botani mencakup beberapa kajian seperti bentuk tumbuhan yang tampak dari luar (morfologi), struktur penyusun tumbuhan dari dalam (anatomi), kekerabatan tumbuhan (taksonomi), fungsi faal organorgan tumbuhan (fisiologi), tumbuhan dan lingkungannya (ekologi), serta beberapa kajian khusus lebih spesifik. Setiap kajian berkaitan satu sama lain, sehingga dalam mempelajari tumbuhan diperlukan pengetahuan yang menyeluruh, untuk mempelajari tumbuhan, biasanya dimulai dari sel sel tumbuhan penyusun jaringan, organ, system organ,  dan satu individu tumbuhan yang lengkap. Setiap organ penyususn tumbuhan dapat dikatakan sebagai struktur , dengan fungsi yang berbeda. Biasanya dalam mempelajari hal tersebut lebih diutamakan mempelajari struktur tumbuhan dari bentuk luarnya, yang dikenal dengan istilah morfologi tumbuhan.

   Pengetahuan mengenai morfologi tumbuhan dapat menjadi dasar untuk mempelajari keseluruhan struktur penyusun tubuh tumbuhan, karena morfologi tumbuhan mencakup bagian-bagian yang merupakan struktur pokok yang dapat diamati, yaitu akar, daun, batang, bunga, buah, serta struktur lain yang terbentuk dalam proses metamorfosis tumbuhan.

Oleh karena itu dasar dibuat makalah ini yaitu supaya kita bisa mengetahui alat hara tumbuhan seperti akar, batang dan daun. Serta alat reproduksi dari tumbuhan seperti bunga, buah dan biji.

 

 

 

 

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian dari morfologi tumbuhan?

2.      Apa saja alat hara (Organum nutritivum) yang terdapat pada tumbuhan?

3.      Apa saja alat reproduksi (Organum reproductivum) yang terdapat pada tumbuhan?

C.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui  pengertian dari morfologi tumbuhan.

2.      Untuk mengetahui  alat hara (Organum nutritivum) yang terdapat pada tumbuhan.

3.      Untuk mengetahui  alat reproduksi (Organum reproductivum) yang terdapat pada tumbuhan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Morfologi tumbuhan

Morfologi tumbuhan merupakan cabangilmu biologi yang mempelajari bentuk fisik dan struktur tubuh dari organ-organ tumbuhan.Morfologi berasal dari bahasa Latinmorphus yang berarti wujud atau bentuk, dan logos yang berarti ilmu. Jadi, morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang wujud dan bentuk. Morfologi tumbuhan berbeda dengan anatomi tumbuhan yang secara khusus mempelajari struktur internal tumbuhan pada tingkat mikroskopis. Morfologi tumbuhan berguna untuk mengidentifikasi tumbuhan secara visual, dengan begitu keragaman tumbuhan yang sangat besar dapat dikenali dan diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat untuk setiap kelompok yang terbentuk, ilmu yang mempelajari klasifikasi serta pemberian nama tumbuhan adalah taksonomi tumbuhan. Integrasi ayat al-qur’an dengan morfologi tumbuhan :

a)      Pada QS. al-An’am (6): 99, Allah berfirman ;

 

1.      وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ انْظُرُوا إِلَى ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ إِنَّ فِي ذَلِكُمْ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ(99)

 

Terjemahnya :

“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman”. (QS. al-An’am (6): 99)

b)      Dalam QS. al-Naml ayat 60

أَمَّنْ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا بِهِ حَدَائِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُنْبِتُوا شَجَرَهَا أَئِلَهٌ مَعَ اللَّهِ بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ(60)

Terjemahnya :

Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran). (QS. al-Naml (27): 60)

Maka lihatlah pada ungkapan ini “kebun-kebun yang sangat indah” yang berarti menyejukkan jiwa, mata dan hati ketika memandangnya. Setelah Allah swt, memaparkan nikmat-nikmat-Nya, baik berupa tanaman, kurma, zaitun, buah delima dan semacamnya, Dia melanjutkan firman-Nya أنظروا إلى ثمره إذ أثمر وينعه“lihatlah/perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pula) kematangannya” (QS. 6 : 99).

Imam al-Qurtubi, mengatakan di dalam tafsirnya ; “Bertani bagian dari fardhu kifayah, maka pemerintah harus menganjurkan manusia untuk melakukannya, salah satu bentuk usaha itu adalah dengan menanam pohon.”

c)      Dalam QS. Abasa (80): 24-32, sebagai berikut :

 

فَلْيَنْظُرِ الْإِنْسَانُ إِلَى طَعَامِهِ(24)أَنَّا صَبَبْنَا الْمَاءَ صَبًّا(25)ثُمَّ شَقَقْنَا الْأَرْضَ شَقًّا (26) فَأَنْبَتْنَا فِيهَا حَبًّا(27)وَعِنَبًا وَقَضْبًا(28)وَزَيْتُونًا وَنَخْلًا(29)وَحَدَائِقَ غُلْبًا (30)وَفَاكِهَةً وَأَبًّا(31)مَتَاعًا لَكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ(32)

Terjemahnya :

”maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguh-nya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, Zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.” 

 

d)      Dalam Q.S Al-Hijr ayat 22

“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya”. [Al Hijr (15):22]

Ilmu biologi modern mengemukakan bahwa sarana pernyerbukan/perkawinan tanaman ada beberapa macam. Ada penyerbukan dengan bantuan serangga semisal lebah dan kupu-kupu, ada juga yang menggunakan bantuan angin. Angin meniupkan spora-spora tanaman dan membawanya pada tanaman lain. 1400 tahun yang lalu Al Qur’an mengemukakan fakta ilmiah tersebut yang mana ilmu Biologi tentang hal ini baru diketemukan beberapa tahun yang lalu.

e)      Dalam Q.S Asy – Syu’araa’ ayat 7

                                            

Arti: Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?

f)       Dalam An-nahl ayat 10

Terjemah Arti: Dialah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu

g)      Dalam Q. S Al  Hajj ayat 5

Terjemah Arti: Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.

h)      Dalam Q.S Thaha Ayat 53

Terjemah Arti: Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.

i)       Dalam Q. S Ar-Ra’d Ayat 4

Terjemah Arti: Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.

j)       Dalam Q. S Al-Fath ayat 29

Terjemah Arti: Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

k)      Dalam Q.S Al-A’raf ayat 58

Terjemah Arti: Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.

i)                   Dalam Q. S An-naba’ 15

                                                            وَنَبَاتًحَبًّا بِهِ لِنُخْرِجَ

Terjemah arti : supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan.

B.     Alat Hara (Organum nutritivum)

Semua bagian tubuh tumbuhan yang secara langsung ataupun tidak langsung berfungsi menyangga kehidupan tumbuhan seperti berfungsi untuk penyerapan, pengangkutan, pengolahan dan penimbunan zat- zat makanan yang dinamakan alat Hara (Organum nutritifum). Bagian tumbuhan yang secara nyata dapat menunjukkan perbedaan (diferensiasi) dinamakan kormus yang merupakan bagian pokok tumbuhan, terdiri dari tiga bagian yaitu: Akar (radix), Batang (caulis)dan Daun (folium).[1]

1.      AKAR (radix)

Struktur pokok tumbuhan pertama yaitu akar, yang dikenal dengan nama ilmiahnya radix. Akar memiliki peranan yang tak kalah pentingnya dengan daun dan batang. Fungsi utama akar adalah sebagai alat penyerap air dan unsur hara, yang selanjutnya akan diteruskan ke batang dan daun, sehingga terjadilah proses metabolisme.

a.      Bagian-bagian akar:

1)      Leher akar atau pangkal akar (collum), yaitu bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang,

2)       Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.

3)      Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terapat antara leher akar dan ujungnya.

4)      Cabang-cabang akar (radix lateralis), yaitu bagian-bagian akar yang tak langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapike luar dari akar pokok, dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi.

5)      Serabut akar (fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus-halus dan berbentuk serabut.

6)      Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis), yaitu bagian akar yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang.

7)      Tudung akar (calyptras), yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah.[2]

b.      Sistem perakaran

Gambar 1.1 Sistem perakaran

1)      Sistem akar tunggang (radix primaria), jika akar lembaga tumbuh terus menerus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Susunan perakaran ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotildan tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae).

Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang, dan jika ada cabang-cabangnya, biasanya cabang-cabang ini terdiri atas akar-akar yang halus berbentuk serabut. Misalnya :

a.       Berbentuk sebagai tombak (fusiformis), pangkalnya besar meruncing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan, bisanya menjadi tempat penimbunan makanan. Berdasarkan bentuknya akar ini dinamakan pula akar tombak atau akar pena.

b.      Berbentuk gasing (napiformis), pangkal akar besar membulat, akar-akar serabut sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit meruncing. Menurut bentuknya dinamakan akar gasing.

c.       Berbentuk benang (filiformis), jika akar tunggang kecil panjang seperti akar serabut saja dan juga sedikit sekali bercabang.

Akar tunggang yang bercabang (ramosus). Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi, sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang, dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, hingga dapat diserap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak. Susunan akar yang demikian terdapat pada pohon-pohon yang ditanam dari biji.

2)      Sistem akar serabut (radix adventica), yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati ataukemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuaya ke luar dari pangkal batang. System perakaran ini umumnya terdapat pada tumbuhan yang tergolong monokotil.[3]

Akar-akar pada sistem akar serabut         :

a)      Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang, misalnya pada padi (Oryza sativa).

b)      Akar-akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambang, misalnya pada pohon kelapa (Cocos nucifera L).

c)       Akar serabut besar-besar, hamper sebesar lengan, masing-masing tidak banyak memperlihatkan percabangan, misalnya pada pandan (Pandanus tectorius Sol).

 

 

 

 

 

 

2.      BATANG (caulis)

Morfologi batang

                        Gambar 1.2 bagian – bagian Batang

Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang amat penting, dan mengingat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.

a.      sifat-sifat batang sebagai berikut:

a)      Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.

b)      Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.

c)      Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrope)

d)      Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.

e)      Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.

f)       Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.[4]

b.      Fungsi batang.

a)      Mendukung bagian –bagian tumbuhan yang ada di atas tanah yaitu daun bunga, dan  buah.

b)      Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalanpengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.

c)      Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.

c.       Jenis-jenis batang

1.      Batang basah, memiliki batang yang lunak dan berair, batangnya tidak keras, batang mudah dipotong, batang pendek. Contoh tumbuhan berbatang lunak adalah: tanaman pisang, tanaman bayam, pacar air, selada air, krokot, dan kangkung.

2.      Batang berkayu, memiliki kambium, arah pertumbuhan ke luar membentuk kulit dan ke dalam membentuk kayu, dan batang bertambah besar. Contoh tumbuhan berbatang kayu adalah : jambu, mahoni, nagka, jati, albasia, trembesi, dan rambutan

3.      Batang rumput, batang tidak berkayu, memiliki ruas-ruas yang nyata, dan berongga, serta batang rumput umumnya pendek. Contoh tumbuhan yang memiliki batang rumput adalah : padi, jagung, tebu. rumput gajah, dan gelagah.

d.      Arah tumbuh batang

Batang pada umumnya tumbuh kearah cahaya, meninggalkantanah dan air, tetapi mengenai arahnya dapat memperlihatkan variasi dan bertalian dengan sifat ini dapat dibedakan, yaitu :

1.      Tegak lurus (erectus), yaitu jika arahnya lurus ke atas.

2.      Menggantung (dependens, pendulus), ini hanya mungkin jika tumbuhan tumbuhnya dilereng-lereng atau tepi jurang.

3.       Berbaring (humifusus), jika batang terletak pada permukaan  tanah, hanya ujungnya saja yang sedikit membenkok ke atas.

4.      Menjalar atau merayap (repens) batang berbaring tetapi dari buku-bukunya keluar akar-akar.

5.      Serong ke atas atau condong (ascendens), pankal batang seperti hendak berbaring, tetapi bagian lainnya lalu membelok ke atas.

6.      Mengangguk ( nutans) batang tumbuh tegak lurus ke atas, tetapi ujungnya lalu membengkok kembali ke bawah.

7.      Memanjat (scandens), yaitu jika batang tumbuh ke atas dengan menggunakan penunjang berupa benda mati atau tumbuhan lain.

8.      Membelit (volubilis) jika batan naik ke atas dengan menggunakanpenunjang seperti batang yang memanjat, dapat dibedakan yaitu :

a)      Membelit ke kiri (sinistrosum volubilis), arah lilitan berlawanan dengan arah jarum jam.

b)       Membelit ke kanan (dextrosum volubilis), arah lilitan searah dengan arah jarum jam.[5]

4.      jenis-jenis percabangan pada batang:

1.      Geragih (flagellum, stolo) yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuhan merayap, dan dari buku-bukunya ke atas ke luar tunas baru dan ke bawah tumbuh akar-akar. Cabang yang merayap di atas tanah, misalnya pada daun kaki kuda (Centella asiatica Urb)dan cabang yang merayap di dalam tanah, misalnya teki (Cyperus rotundus).

2.      Wiwilan atau tunas air (Virga singuralis), yaitu cabang yang biasanya tumbuh cepat dengan ruas-ruas yang panjang, dan seringkali berasal dari kuncup yang tidur atau kuncup-kuncup liar, misalnya pada kopi (Coffea sp.)

3.      Sirung panjang (Virga), yaitu cabang-cabang yang biasanya merupakan pendukung daun-daun, dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang.

4.       Sirung pendek (Virgula atau Virgula sucrescens), yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang pendek yang selain daun biasanya merupakan pendukung bunga dan buah, yang biasanya disebut cabang yang subur (fertil).[6]

3.      DAUN (folium)

Gambar 1.3 Jenis – Jenis Daun

a.      Pengertian Daun

Daun merupakan struktur pokok tumbuhan yang tak kalah pentingnya dengan akar setiap tumbuhan pada umumnya memiliki daun. Daun dikenal dengan nama ilmiah (folium). Secara umum, daun memiliki struktur berupa helaian, berbentuk bulat atau lonjong dan berwarna hijau. [7]

b.      Bagian- Bagian Daun

1.      Upih daun atau pelapah daun (vagina)pada tumbuhan monokotil pangkal daun pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Misalnya: pelepah daun pisang dan pelepah daun talas.

2.      Tangkai daun (petiolus) terdapat bagian yang menempel pada batang     disebut pangkal tangkai daun. Ada tumbuhan tertentu yang daunnya    tidak bertangkai daun, misalnya rumput.

3.      Helaian daun (lamina)[8]

 




 

 

 

 

                                   

Gambar 1.4 bagian-bagian daun

Mengenai susunan daun yang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan:

1.      Hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja, disebut daun bertangkai. Susunan daun yang demikian itulah yang paling banyak kita temukan misalnya pada nangka (Artocarpus integra Merr), Mangga (Mangifera indica L.), dll.

2.      Daun terdiri dari atas upih dan helaian, disebut daun berupih atau daun berpelepah pada tumbuhan  suku rumput, misalnya padi (Oryza sativa L.), jagung (Zea mays L.), dll.

3.      Daun hanya terdiri atas helaian saja (tanpa upih dan tangkai) sehingga helaian langsung melekat atau duduk pada batang, disebut daun duduk  (sessilis), seperti pada biduri (Calotropisgigantea R.Br.). Daun yang hanya terdiri atas helaian daun saja dapat mempunyai pangkal yang lebar, hingga seakan-akan melingkari batang atau memeluk batang, disebut daun memeluk batang (amplexi calius) seperti  pada tempuyung (Sonchus oleraceus L.) Bagian samping pangkal daun yang memeluk batang itu sering kali bangunnya membulat dan disebut telinga daun.

4.      Daun hanya terdiri atas tangkai tangkai saja, tangkai biasanya menjadi pipih sehingga menyarupai helaian daun, jadi merupakan suatu helaian daun semu atau palsu, disebut  filodiaseperti pada berbagai jenis pohon Acacia Australia (Acacia auriculiformis A. Cunn.)[9]

C.    Alat Reproduksi (Organum reproductivum)

Bagian tubuh tumbuhan yang dapat tumbuh kembali menjadi individu baru dinamakan alat perkembangbiakan (organum reproductivum, diaspora, propagulum, disseminulum). Alat perkembangbiakan dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu:

a)      Alat perkembangbiakan vegetatif, yaitu bagian tubuh tumbuhan yang dapat menjadi individu baru tanpa didahului oleh peristiwa perkawinan (peleburan sel kelaminjantan dan betina). Alat perkembangbiakan vegetatif masih dapat dibedakan lagi dalam:

  1. Alat perkembangbiakan vegetatif alami, yang terjadi menurut sifat bawaan tumbuhan itu sendiri, misalnya; umbi batang pada tanaman kentang, umbi lapis pada berbagai jenis tumbuhan suku: Liliaceae dan Amaryllidaceae, rimpang pada tumbuhan (Canna edulis Kerr.), geragih pada tumbuhan arbe (Fragraria vesca L.), dan anakan pada pisang.
  2. Alat perkembangbiakan vegetatif buatan, yang terjadi karena perbuatan sengaja oleh manusia, misalnya: stek, yaitu bagian alat hara yang dipisahkan dari induk (dipotong) dan kemudian dapat tumbuh kembali menjadi tumbuhan baru.

b)      Alat perkembangbiakan generatif, yaitu bagian tubuh tumbuhan yang terbentuk dengan didahului oleh peristiwa perkawinan. Pada tumbuhan berbiji alat perkembangbiakan generatif adalah bijinya, biji terdapat dalam buah, dan buah berasal dari bunga.[10]

1.      BUNGA (flos)

Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, “tumbuhan berbiji tertutup”). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.

              

Gambar 1.5 Bagian-Bagian Bunga

Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji.

a)      Bagian-bagian bunga

1. Bagian-bagian bunga secara umum antara lain sebagai berikut..

a. Tangkai Induk Bunga

Tangkai induk bunga atau ibu tangkai bunga (rachis, penduluncus, penduluncus communis) adalah aksis perbungaan dalam lanjutan dari batang atau cabang. 

b. Tangkai Bunga 

Tangkai bunga (pedicellus) adalah bagian bunga yang tepat berada dibagian bawah bunga yang merupakan pendukung terakhir dari cabang bunga. Fungsi dari tangkai bunga adalah penghubung antara bunga dengan ranting dan tangkai bunga juga berfungsi sebagai penopang bunga.[11]

 

 

c. Dasar Bunga 

Dasar bunga (receptacle) adalah bagian ujung bunga dalam melekatkan dan bertumpunya mahkota bunga. Fungsi dari Dasar bunga adalah tempat bertumpunya atau letak mahkota bunga. 

d. Daun Pelindung 

Daun pelindung (brachtea) adalah daun yang diketiaknya ditumbuhi bunga, daun pelindung merupakan daun terakhir. 

         e. Daun Tangkai

Daun tangkai (brachteola) adalah daun yang letaknya berada di pangkal tangkai bunga yang berperan sebagai pelindung. 

         f. Kelopak Bunga 

Kelopak bunga (sepal) adalah bagian bunga yang melindungi dan menyelimuti mahkota disaat bunga masih kuncup. Fungsi dari kelopak bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika kuncup dan akan terbuka jika mahkota mekar. Kelopak bunga biasanya warna dan bentuknya menyerupai daun.

g. Mahkota Bunga

Mahkota bunga (corolla) adalah bagian bunga yang paling indah yang memiliki beraneka ragam warna yang menarik, dari keindahan bagian bunga ini (mahkota), mahkota bunga disebut sebagai perhiasan bunga. Dari warna-warna menarik tersebut, mahkota bunga memikat serangga-serangga yang berfungsi sebagai proses penyerbukan

  h. Benang Sari

Benang sari (stamen) adalah alat kelamin jantan sebagai alat perkembangbiakan bunga atau fertil yang terdiri atas kepala sari (anthera), serbuk sari (polen), tangkai sari (filament) dan penunjang kepala sari. Fungsi benang sari adalah sebagai alat kelamin jantan.[12]

         I. Putik 

Putik (pistil) adalah bagian alat perkembangbiakan bunga atau fertil yakni alat kelamin betina dan terdapat bakal bunga dan bakal biji pada putik. Putik terdapat ditengah-tengah bagian bunga yang dikelilingi oleh benang sari. Putik terdiri atas dua bagian yakni kepala putik dan tangkai putik.

2. Berdasarkan Kelengkapan Bagian Bunga

Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, yaitu perhiasan bunga dan alat kelamin bunga dibedakan menjadi bunga lengkap dan bunga tak lengkap seperti dibawah ini..

a. Bunga Lengkap

Bunga lengkap adalah bunga yang mempunyai kelopak, mahkota, benang sari,dan putik. Contohnya adalah bunga sepatu, tembakau, mawar, melati, dan terung. Bunga lengkap pasti memiliki dua macam alat kelami, karena itu disebut dengan bunga berkelamin ganda (hermafrodit). Akan tetapi bunga berkelamin ganda atau berkelamin lengkap belum tentu merupakan bunga lengkap.[13] 

b. Bunga Tidak Lengkap

Bunga disebut bunga tidak lengkap jika tidak memiliki salah satu atau beberapa bagian bunga baik perhiasan maupun alat kelamin bunga. Bunga tidak lengkap dibedakan menjadi dua kelompok. 

3. Berdasarkan Kelengkapan Alat Kelamin

Ditinaju dari kelengkapan alat kelaminnya, bunga dibedakan menjadi bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. 

a. Bunga Sempurna

Bunga disebut bunga sempurna jika mempunyai dua macam alat kelamin, yaitu benang sari dan putik. Perhiasan bunga berupa kelopak dan mahkota bunga tidak selalu haru ada pada bunga sempurna. 

b. Bunga Tidak Sempurna 

Bunga disebut bunga tidak sempurna jika hanya mempunyai satu macam alat kelamin, benang sari saja atau putik saja. Ada juga dikatakan monoesis dan diesis, monoesis adalah bunga yang memiliki alat kelamin jantan dan bunga yang memiliki alat kelamin betina terdapat pada satu tumbuhan, contohnya tumbuhan jagung dan mentimun sedangkan diesis adalah bunga jantan dan bunga betina terdapat pada individu tumbuhan yang berlainan, maka disebut tumbuhan berumah dua. Contohnya adalah tumbuhan salak dan siwalan.[14]

Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.

Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang “umum”, spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.

2.  BUAH(fructus)

Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.

Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.[15]

Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi.

a.      Tipe-tipe buah

Buah-buah itu sedemikian beragam, sehingga sukarlah rasanya untuk menyusun suatu skema pengelompokan yang dapat mencakup semua macam buah yang telah dikenal orang. Belum lagi adanya kekeliruan-kekeliruan yang mempertukarkan pengertian biji dan buah (misal: ‘biji’ jagung, yang sesungguhnya adalah buah secara botani).

Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:

2.      Buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.

3.      Buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Contohnya adalah sirsak (Annona). Buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas (Ananas), bunga matahari (Helianthus).[16]

Buah tunggal, atau tepatnya buah sejati tunggal, lebih jauh lagi dapat dibedakan atas bentuk-bentuk buah kering (siccus), yakni yang bagian luarnya keras dan mengayu atau seperti kulit yang kering; dan buah berdaging (carnosus), yang dinding buahnya tebal berdaging.

Buah keras atau geluk (nux) terbentuk dari dua helai daun buah (carpel) atau lebih; bakal biji lebih dari satu, namun biasanya hanya satu yang menjadi biji sempurna. Dinding buah keras, kadangkala mengayu, tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah sarangan (Castanopsis).

Buah kering yang memecah (dehiscens) umumnya berisi lebih dari satu biji, sehingga memecahnya buah nampaknya terkait dengan upaya untuk memencarkan biji, agar tidak terkumpul di suatu tempat. Misalnya adalah:

Buah kering yang memecah (dehiscens) umumnya berisi lebih dari satu biji, sehingga memecahnya buah nampaknya terkait dengan upaya untuk memencarkan biji, agar tidak terkumpul di suatu tempat. Misalnya adalah:

Buah berbelah (schizocarpium) memiliki dua ruang atau lebih, masing-masing dengan sebutir biji di dalamnya. Jika memecah, ruang-ruang itu terpisah namun bijinya masih terbawa di dalam ruang. Sehingga masing-masing ruang seolah buah kurung yang tersendiri. Contohnya adalah kemangi (Ocimum), beberapa jenis anggota Malvaceae, dan lain-lain.[17]

Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Dikenal pula beberapa macam buah majemuk, di antaranya:

1.       buah padi majemuk, misalnya jagung (Zea). Tongkol jagung sebetulnya berisi deretan buah-buah jagung, bukan biji jagung.

2.       buah kurung majemuk, misalnya buah bunga matahari (Helianthus).

3.       buah buni majemuk, misalnya buah nanas (Ananas).

4.       buah batu majemuk, misalnya buah pandan (Pandanus), pace (Morinda).

Tahap-tahap perkembangan buah majemuk pada pace. Bunga-bunga pace berkumpul dalam satu perbungaan (bunga majemuk) yang disebut bongkol. Setelah diserbuki dan dibuahi, setiap kuntum bunga mulai tumbuh menjadi buah batu (drupa). Dalam perkembangannya, buah-buah batu ini pada akhirnya saling luluh menjadi sebutir buah batu majemuk.[18]

Sesuai dengan definisi, buah ganda dan buah majemuk sukar disebut buah sejati. Karena pada buah-buah tersebut terdapat bagian-bagian lain dari bunga –selain bakal buah– yang turut bertumbuh dan berkembang menjadi buah, baik bagian-bagian itu menjadi bagian utama buah ataupun bukan.

Keadaan tak berbiji merupakan salah satu ciri penting buah-buahan komersial. Kultivar-kultivar pisang dan nanas adalah contohnya. Demikian pula, buah-buah jeruk, anggur, dan semangka dari kultivar tak berbiji umumnya dihargai lebih mahal. Keadaan tak berbiji demikian biasa pula disebut sukun.

Pada sejumlah spesies, keadaan tak berbiji merupakan hasil dari partenokarpi, yakni proses pembentukan buah tanpa terjadinya pembuahan sebelumnya. Buah partenokarpi bisa terbentuk dengan atau tanpa peristiwa penyerbukan. Kebanyakan kultivar jeruk sukun memerlukan penyerbukan untuk proses pembentukannya; namun pisang dan nanas tidak memerlukannya. Sementara itu, keadaan tak berbiji pada anggur sebetulnya terjadi karena matinya atau tidak tumbuhnya embrio (dan biji) yang dihasilkan oleh pembuahan, keadaan yang dikenal sebagai stenospermokarpi, yang memerlukan proses penyerbukan dan pembuahan secara normal.

           3. BIJI (semen)

Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Perbanyakan yang dimaksud adalah untuk memperbanyak keturunan atau spesies dalam mempertahankan kelangsungan hidup generasinya. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan.

Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.

Biji hanya terdapat pada tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji, phyton=tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.

a.      Bagian-bagian biji

Umumnya biji pada tumbuhan terdiri dari tiga bagian. Bagian-bagian biji tersebut yaitu kulit biji, tali pusar, dan inti biji.

                                  

           Gambar 1.6  bagian-bagian biji

1. Kulit biji (spermodermis)

Bagian-bagian biji yang pertama adalah kulit biji. Kulit biji atau spermodermis berasal dari selaput bakal biji (integumentum). Umumnya kulit biji pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri dari dua lapisan, yaitu:

a. Lapisan kulit luar (testa). Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung utama dari bagian dalam biji. Lapisan ini mempunyai bentuk yang bervariatif, ada yang tipis, kaku seperti kulit, ada juga yang keras seperti kayu atau batu.

·         Lapisan kulit dalam (tegmen). Lapisan ini lebih tipis seperti selapur dan lebih dikenal dengan kulit ari.

Pada tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae) terdapat tiga lapisan kulit biji, yaitu:

  • Kulit luar (sarcotesta). Kulit yang tebal dan berdaging serta mengalami perubahan warna dari muda hingga tua.
  • Kulit tengah (scleroresta). Kulit yang kuat dan keras, berkayu dan menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu
  • Kulit dalam (endotesta). Lapisan kulit ini biasanya melekat pada bagian bagian biji dan berbentuk seperti selaput tipis.[19]

2. Tali pusar (funiculus)

Tali pusar atau funiculus adalah bagian bagian biji berbentuk menyerupai tangkai yang menghubungkan biji dengan tembui. Bila biji masak, biasanya biji akan terlepas dari tali pusarnya ini, dan pada biji hanya tampak bekasnya saja, atau yang lebih dikenal dengan istilah pusar biji.

3. Inti biji (nucleus seminis)

Bagian-bagian biji yang terakhir adalah inti biji. Inti biji merupakan bagian inti pada biji yang dikelilingi oleh kulit biji. Inti biji terdiri dari:

a. Lembaga (embrio)

Lembaga merupakan calon individu baru yang akan tumbuh dari biji pada kondisi lingkungan yang menguntungkan. Pada lembaga ini terdapat calon akar (radicula), daun lembaga (kotiledon), batang lembaga (cauliculus), dan putih lembaga (albumen).

b. Calon akar (radicula)

Calon akar yang berasal dari biji disebut dengan akar lembaga. Pada tumbuhan dikotil, akar ini akan tumbuh terus hingga membentuk akar tunggang.

c. Daun lembaga (kotiledon)

Daun lembaga merupakan daun pertama yang tumbuh pada saat perkecambahan setelah keluarnya akar lembaga. Fungsi dari daun lembaga ini adalah sebagai tempat penimbunan makanan, sebagai alat untuk melakukan fotosintesis, dan sebagai alat penghisap makanan dari putik lembaga untuk lembaga.

d. Batang lembaga (cauliculus)

Berdasarkan posisinya, batang lembaga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ruas batang lembaga yang terletak di atas daun lembaga (internodium epicotylum) dan ruas batang lembaga yang terletak di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum).[20]

e. Putih lembaga (albumen)

Putih lembaga merupakan bagian bagian biji yang berisi cadangan makanan untuk waktu awal pertumbuhan (pada saat perkecambahan) sebelum dapat membuat makanannya sendiri. Tidak semua tumbuhan berbiji mempunyai putih lembaga. Misalnya saja pada tumbuhan polong-polongan (Leguminosae), cadangan makanan disimpan pada daun lembaga (kotiledon).

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

      Morfologi tumbuhan merupakan cabangilmu biologi yang mempelajari bentuk fisik dan struktur tubuh dari organ-organ tumbuhan.Morfologi berasal dari bahasa Latinmorphus yang berarti wujud atau bentuk, dan logos yang berarti ilmu. Jadi, morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang wujud dan bentuk. Morfologi tumbuhan berbeda dengan anatomi tumbuhan yang secara khusus mempelajari struktur internal tumbuhan pada tingkat mikroskopis. Morfologi tumbuhan berguna untuk mengidentifikasi tumbuhan secara visual, dengan begitu keragaman tumbuhan yang sangat besar dapat dikenali dan diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat untuk setiap kelompok yang terbentuk. Definisi dari morfologi tumbuhan adalah “studi tentang perkembangan bentuk, dan struktur tumbuhan, yang berimplikasi upaya untuk menginterpretasi berdasarkan kesamaan asal dan tujuan”. Fokus dari morfologi tumbuhan adalah bentuk dan susunan luar tubuh tumbuhan pada tumbuhan yang telah terdiferensiasi yang termasuk dalam kelompok kormus (Cormophyta). Sedangkan golongan lain: Cyanobacteria, Thallophyta, dan Bryophyta yang masuk kedalam bahasan anatomi tumbuhan karena tubuhnya belum terdiferansiasikan. Sehingga hanya dua golongan tumbuhan yang menjadi bahasan morfologi tumbuhan yaitu: Pteridophyta (tumbuhan paku), dan Spermatophyta (tumbuhan biji).

Semua bagian tubuh tumbuhan yang secara langsung ataupun tidak langsung berfungsi menyangga kehidupan tumbuhan seperti berfungsi untuk penyerapan, pengangkutan, pengolahan dan penimbunan zat- zat makanan yang dinamakan alat Hara (Organum Nutritifum). Bagian tumbuhan yang secara nyata dapat menunjukkan perbedaan (diferensiasi) dinamakan kormus yang merupakan bagian pokok tumbuhan, terdiri dari tiga bagian yaitu: Akar (radix), Batang (caulis) dan Daun (folium). Adapun yang termasuk ke dalam Organum reproductivum yaitu bunga, buah dan biji.

TERMINOLOGI

 

 

Anthotaxis

: Bunga majemuk

Apex folli

: ujung akar

Anemogami

: Penyerbukan yang diperantarai oleh angin

Angiospermae

: Tumbuhan biji terbuka.

Anteridiofor

: Tangkai anteridium.

Antropogami

: Penyerbukan yang dibantu oleh manusia; disebut juga  penyerbukan sengaja atau buatan.

Autogami       

: Penyerbukan sendiri.

Caulis

: batang tumbuhan

Caliptra

: Tudung akar, yang terletak pada ujung akar

Calix

: kelopak bunga

Cervinervis

: tulang daun melengkung

Collum

: leher akar yang berbatasan lansung dengan tanah

 

Entomogami

: Penyerbukan yang diperantai oleh serangga..

Floem

: jaringan pembuluh yang mengangkut unsure hara

Flos

: bunga

Flos terminalis

: letak bunga di ujung batang

Folium

: daun tumbuhan

Gamet

: Sel kelamin.

Generatif

: Perkembangbiakan secara kawin.

Corrola

: Mahkota

Lamina           

: Helaian daun

Radicula         

: calon akar

Radix 

: akar

Radix adligan

: akar pelekat

Radix adventicia        

: akar serabut

Radix aereus

: akar udara

Radix primaria            

: akar tunggang

Reseptakulum

: Dasar bunga

Rizoid

: Akar semu

Rizom

: Batang yang tinggal di dalam tanah.

Vagina

: pelepah daun monokotil

Vena

: urat-urat daun

Xilem             

: Jaringan pengankut yang menyangkut zat makanan dari akar ke seluruh tubuh.

 

 

 

 



[1]Gembong,Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada University Press.yogyakarta. (Hal 5)

[2]Gembong, Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada University Press.yogyakarta. (Hal 89)

 

[3]Gembong, Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada University Press.yogyakarta. (Hal 91)

 

[4]Gembong, Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada University Press.yogyakarta. (Hal 75)

 

[5]Gembong,Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada University Press.yogyakarta. (Hal 79)

 

 

[6]Gembong,Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada University Press.yogyakarta. (Hal 84)

[7] Dewi,Rosanti.2013.Morfologi Tumbuhan. Erlangga.jakarta. (Hal 19)

[8]Gembong,Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada University Press.yogyakarta. (Hal 8)

[9]Gembong,Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada University Press.yogyakarta. (Hal 9)

[10] Suhirman.Biologi Umum.2017.Sanabil. Mataram.(Hal 46)

[11]Gembong,Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada University Press.yogyakarta. (Hal 141)

[12]Gembong,Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada University Press.yogyakarta. (Hal 141)

[13]Suhirman.Biologi Umum.2017.Sanabil. Mataram.(Hal 40)

[14]Suhirman.Biologi Umum.2017.Sanabil. Mataram.(Hal 41)

[15]Dewi,Rosanti. 2013.Morfologi Tumbuhan. Erlangga.jakarta. (Hal 105)

[16]Gembong, Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada University Press.yogyakarta. (Hal 226)

[17]Gembong,Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada University Press.yogyakarta. (Hal 227)

[18]Gembong, Tjitrosoepomo. 2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada University Press.yogyakarta. (Hal 227)

[19]Gembong,Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada University Press.yogyakarta. (Hal 243-244)

[20]Gembong,Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada University Press.yogyakarta. (Hal 247)

 

0 comments:

Post a Comment