Makalah Morfologi Tumbuhan
"ORGANUM NUTRITUM DAN ORGANUM REPRODUKTIVUM"
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Tumbuhan merupakan organisme multiseluler yang bersifat
autotrof. Tumbuhan berperan penting dalam rantai makanan sebagai produsen. Ilmu
yang mempelajari dunia tumbuhan disebut sebagai ilmu botani. Ilmu botani
mencakup beberapa kajian seperti bentuk tumbuhan yang tampak dari luar
(morfologi), struktur penyusun tumbuhan dari dalam (anatomi), kekerabatan
tumbuhan (taksonomi), fungsi faal organorgan tumbuhan (fisiologi), tumbuhan dan
lingkungannya (ekologi), serta beberapa kajian khusus lebih spesifik. Setiap
kajian berkaitan satu sama lain, sehingga dalam mempelajari tumbuhan
diperlukan pengetahuan yang menyeluruh, untuk mempelajari tumbuhan, biasanya dimulai dari sel sel tumbuhan penyusun jaringan, organ, system organ,
dan satu individu tumbuhan yang lengkap. Setiap organ penyususn tumbuhan dapat
dikatakan sebagai struktur , dengan fungsi yang berbeda. Biasanya dalam
mempelajari hal tersebut lebih diutamakan mempelajari struktur tumbuhan dari
bentuk luarnya, yang dikenal dengan istilah morfologi tumbuhan.
Pengetahuan
mengenai morfologi tumbuhan dapat menjadi dasar untuk mempelajari keseluruhan
struktur penyusun tubuh tumbuhan, karena morfologi tumbuhan mencakup
bagian-bagian yang merupakan struktur pokok yang dapat diamati, yaitu akar,
daun, batang, bunga, buah, serta struktur lain yang terbentuk dalam proses
metamorfosis tumbuhan.
Oleh karena itu dasar dibuat makalah ini yaitu supaya kita
bisa mengetahui alat hara tumbuhan seperti akar, batang dan daun. Serta alat
reproduksi dari tumbuhan seperti bunga, buah dan biji.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian dari morfologi tumbuhan?
2.
Apa
saja alat hara (Organum nutritivum)
yang terdapat pada tumbuhan?
3.
Apa
saja alat reproduksi (Organum reproductivum)
yang terdapat pada tumbuhan?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian dari morfologi
tumbuhan.
2.
Untuk
mengetahui alat hara (Organum nutritivum) yang
terdapat pada tumbuhan.
3.
Untuk
mengetahui alat reproduksi (Organum reproductivum) yang terdapat pada
tumbuhan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Morfologi
tumbuhan
Morfologi tumbuhan
merupakan cabangilmu
biologi yang mempelajari bentuk
fisik dan struktur tubuh dari organ-organ tumbuhan.Morfologi berasal dari bahasa Latinmorphus yang berarti wujud atau bentuk, dan logos
yang berarti ilmu. Jadi, morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
wujud dan bentuk. Morfologi tumbuhan
berbeda dengan anatomi tumbuhan yang secara khusus mempelajari struktur
internal tumbuhan pada tingkat mikroskopis. Morfologi tumbuhan berguna untuk
mengidentifikasi tumbuhan secara visual, dengan begitu keragaman tumbuhan yang
sangat besar dapat dikenali dan diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat untuk setiap kelompok yang terbentuk,
ilmu yang mempelajari klasifikasi serta pemberian nama tumbuhan adalah taksonomi tumbuhan. Integrasi ayat al-qur’an dengan
morfologi tumbuhan :
a)
Pada QS. al-An’am (6): 99, Allah berfirman ;
1. وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً
فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ
مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ
وَجَنَّاتٍ مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ
مُتَشَابِهٍ انْظُرُوا إِلَى ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ إِنَّ فِي
ذَلِكُمْ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ(99)
Terjemahnya
:
“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari
langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka
Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan
dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma
mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami
keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa.
Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah)
kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi orang-orang yang beriman”. (QS. al-An’am (6): 99)
b) Dalam QS. al-Naml ayat 60
أَمَّنْ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَأَنْزَلَ
لَكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا بِهِ حَدَائِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَا
كَانَ لَكُمْ أَنْ تُنْبِتُوا شَجَرَهَا أَئِلَهٌ مَعَ اللَّهِ بَلْ هُمْ قَوْمٌ
يَعْدِلُونَ(60)
Terjemahnya
:
Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan
air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang
berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan
pohon-pohonnya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan
(sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran). (QS.
al-Naml (27): 60)
Maka lihatlah pada ungkapan ini “kebun-kebun yang
sangat indah” yang berarti menyejukkan jiwa, mata dan hati ketika memandangnya.
Setelah Allah swt, memaparkan nikmat-nikmat-Nya, baik berupa tanaman, kurma,
zaitun, buah delima dan semacamnya, Dia melanjutkan firman-Nya أنظروا إلى ثمره إذ أثمر وينعه“lihatlah/perhatikanlah
buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pula) kematangannya” (QS.
6 : 99).
Imam al-Qurtubi, mengatakan di dalam tafsirnya ;
“Bertani bagian dari fardhu kifayah, maka pemerintah harus menganjurkan manusia
untuk melakukannya, salah satu bentuk usaha itu adalah dengan menanam pohon.”
c) Dalam QS.
Abasa (80): 24-32, sebagai berikut :
فَلْيَنْظُرِ
الْإِنْسَانُ إِلَى طَعَامِهِ(24)أَنَّا صَبَبْنَا الْمَاءَ صَبًّا(25)ثُمَّ
شَقَقْنَا الْأَرْضَ شَقًّا (26) فَأَنْبَتْنَا فِيهَا حَبًّا(27)وَعِنَبًا
وَقَضْبًا(28)وَزَيْتُونًا وَنَخْلًا(29)وَحَدَائِقَ غُلْبًا (30)وَفَاكِهَةً
وَأَبًّا(31)مَتَاعًا لَكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ(32)
Terjemahnya
:
”maka hendaklah manusia itu memperhatikan
makanannya. Sesungguh-nya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit),
kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian
di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, Zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun
(yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan
untuk binatang-binatang ternakmu.”
d) Dalam Q.S Al-Hijr ayat 22
“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan
(tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum
kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya”. [Al Hijr (15):22]
Ilmu
biologi modern mengemukakan bahwa sarana pernyerbukan/perkawinan tanaman ada
beberapa macam. Ada penyerbukan dengan bantuan serangga semisal lebah dan
kupu-kupu, ada juga yang menggunakan bantuan angin. Angin meniupkan spora-spora
tanaman dan membawanya pada tanaman lain. 1400 tahun yang lalu Al Qur’an
mengemukakan fakta ilmiah tersebut yang mana ilmu Biologi tentang hal ini baru
diketemukan beberapa tahun yang lalu.
e) Dalam Q.S Asy – Syu’araa’ ayat 7
Arti: Dan apakah mereka
tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu
pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?
f) Dalam An-nahl ayat 10
Terjemah
Arti: Dialah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,
sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan,
yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu
g) Dalam Q. S Al Hajj ayat 5
Terjemah Arti: Hai
manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka
(ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang
sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu
dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah
ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan
berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang
diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun,
supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya.
Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di
atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam
tumbuh-tumbuhan yang indah.
h) Dalam Q.S Thaha Ayat 53
Terjemah Arti: Yang telah
menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di
bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan
dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.
i) Dalam Q. S Ar-Ra’d Ayat 4
Terjemah Arti: Dan di
bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman
dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air
yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang
lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.
j) Dalam Q. S Al-Fath ayat 29
Terjemah Arti: Muhammad
itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat
mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda
mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka
dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang
mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi
besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir
(dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala
yang besar.
k) Dalam Q.S Al-A’raf ayat 58
Terjemah Arti: Dan tanah
yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang
tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami
mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.
i)
Dalam Q. S An-naba’ 15
وَنَبَاتًحَبًّا بِهِ لِنُخْرِجَ
Terjemah
arti : supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan.
B.
Alat
Hara (Organum nutritivum)
Semua bagian tubuh tumbuhan yang secara langsung
ataupun tidak langsung berfungsi menyangga kehidupan tumbuhan seperti berfungsi
untuk penyerapan, pengangkutan, pengolahan dan penimbunan zat- zat makanan yang
dinamakan alat Hara (Organum nutritifum).
Bagian tumbuhan yang secara nyata
dapat menunjukkan perbedaan (diferensiasi) dinamakan kormus
yang merupakan bagian pokok tumbuhan, terdiri dari tiga bagian yaitu: Akar (radix), Batang
(caulis)dan Daun (folium).[1]
1. AKAR
(radix)
Struktur
pokok tumbuhan pertama yaitu akar, yang dikenal dengan nama ilmiahnya radix.
Akar memiliki peranan yang tak kalah pentingnya dengan daun dan batang. Fungsi utama
akar adalah sebagai alat penyerap air dan unsur hara, yang selanjutnya akan
diteruskan ke batang dan daun, sehingga terjadilah proses metabolisme.
a.
Bagian-bagian akar:
1) Leher akar atau pangkal akar (collum),
yaitu bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang,
2) Ujung akar (apex radicis), bagian akar
yang paling muda, terdiri atas jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan
pertumbuhan.
3) Batang akar (corpus radicis), bagian
akar yang terapat antara leher akar dan ujungnya.
4) Cabang-cabang akar (radix
lateralis), yaitu bagian-bagian akar yang tak langsung bersambungan dengan
pangkal batang, tetapike luar dari akar pokok, dan masing-masing dapat
mengadakan percabangan lagi.
5) Serabut akar (fibrilla radicalis),
cabang-cabang akar yang halus-halus dan berbentuk serabut.
6) Rambut-rambut akar atau bulu-bulu
akar (pilus radicalis), yaitu bagian akar yang sesungguhnya hanyalah
merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang.
7) Tudung akar (calyptras), yaitu
bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna
untuk melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah.[2]
b.
Sistem perakaran
Gambar 1.1 Sistem perakaran
1) Sistem akar tunggang (radix
primaria), jika akar lembaga tumbuh terus menerus menjadi akar pokok yang
bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Susunan perakaran ini
umumnya terdapat pada tumbuhan dikotildan tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae).
Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang,
dan jika ada cabang-cabangnya, biasanya cabang-cabang ini terdiri atas
akar-akar yang halus berbentuk serabut. Misalnya :
a. Berbentuk sebagai tombak (fusiformis),
pangkalnya besar meruncing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai
percabangan, bisanya menjadi tempat penimbunan makanan. Berdasarkan bentuknya
akar ini dinamakan pula akar tombak atau akar pena.
b. Berbentuk gasing (napiformis),
pangkal akar besar membulat, akar-akar serabut sebagai cabang hanya pada ujung
yang sempit meruncing. Menurut bentuknya dinamakan akar gasing.
c. Berbentuk benang (filiformis),
jika akar tunggang kecil panjang seperti akar serabut saja dan juga sedikit
sekali bercabang.
Akar tunggang yang bercabang (ramosus). Akar tunggang
ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak,
dan cabang-cabangnya bercabang lagi, sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih
besar kepada batang, dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, hingga dapat
diserap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak. Susunan akar yang demikian
terdapat pada pohon-pohon yang ditanam dari biji.
2) Sistem akar serabut (radix
adventica), yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati
ataukemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan
semuaya ke luar dari pangkal batang. System perakaran ini umumnya terdapat pada
tumbuhan yang tergolong monokotil.[3]
Akar-akar pada sistem akar serabut :
a) Akar yang menyusun akar serabut
kecil-kecil berbentuk benang, misalnya pada padi (Oryza sativa).
b) Akar-akar serabut kaku keras dan
cukup besar seperti tambang, misalnya pada pohon kelapa (Cocos nucifera L).
c) Akar serabut besar-besar, hamper sebesar
lengan, masing-masing tidak banyak memperlihatkan percabangan, misalnya pada
pandan (Pandanus tectorius Sol).
2.
BATANG (caulis)
Morfologi batang
Gambar
1.2 bagian – bagian Batang
Batang merupakan bagian dari
tumbuhan yang amat penting, dan mengingat serta kedudukan batang bagi tubuh
tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.
a.
sifat-sifat batang sebagai berikut:
a) Umumnya berbentuk panjang bulat
seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu
bersifat aktinomorf.
b) Terdiri atas ruas-ruas yang
masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
c) Biasanya tumbuh ke atas menuju
cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrope)
d) Selalu bertambah panjang di
ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan
yang tidak terbatas.
e) Mengadakan percabangan dan selama
hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting
yang kecil.
f) Umumnya tidak berwarna hijau,
kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih
muda.[4]
b.
Fungsi batang.
a) Mendukung bagian –bagian tumbuhan
yang ada di atas tanah yaitu daun bunga, dan buah.
b) Jalan pengangkutan air dan zat-zat
makanan dari bawah ke atas dan jalanpengangkutan hasil-hasil asimilasi dari
atas ke bawah.
c) Menjadi tempat penimbunan zat-zat
makanan cadangan.
c.
Jenis-jenis batang
1. Batang basah, memiliki batang yang lunak dan berair, batangnya tidak keras,
batang mudah dipotong, batang pendek. Contoh tumbuhan berbatang lunak adalah:
tanaman pisang, tanaman bayam, pacar air, selada air, krokot, dan kangkung.
2. Batang berkayu, memiliki kambium, arah pertumbuhan ke luar membentuk kulit dan
ke dalam membentuk kayu, dan batang bertambah besar. Contoh tumbuhan berbatang
kayu adalah : jambu, mahoni, nagka, jati, albasia, trembesi, dan rambutan
3. Batang rumput, batang tidak berkayu, memiliki ruas-ruas yang nyata, dan
berongga, serta batang rumput umumnya pendek. Contoh tumbuhan yang memiliki
batang rumput adalah : padi, jagung, tebu. rumput gajah, dan gelagah.
d.
Arah tumbuh batang
Batang pada umumnya tumbuh kearah cahaya, meninggalkantanah
dan air, tetapi mengenai arahnya dapat memperlihatkan variasi dan bertalian
dengan sifat ini dapat dibedakan, yaitu :
1. Tegak lurus (erectus), yaitu jika
arahnya lurus ke atas.
2. Menggantung (dependens, pendulus),
ini hanya mungkin jika tumbuhan tumbuhnya dilereng-lereng atau tepi jurang.
3. Berbaring (humifusus), jika
batang terletak pada permukaan tanah, hanya ujungnya saja yang sedikit
membenkok ke atas.
4. Menjalar atau merayap (repens)
batang berbaring tetapi dari buku-bukunya keluar akar-akar.
5. Serong ke atas atau condong
(ascendens), pankal batang seperti hendak berbaring, tetapi bagian lainnya lalu
membelok ke atas.
6. Mengangguk ( nutans) batang tumbuh
tegak lurus ke atas, tetapi ujungnya lalu membengkok kembali ke bawah.
7. Memanjat (scandens), yaitu jika
batang tumbuh ke atas dengan menggunakan penunjang berupa benda mati atau
tumbuhan lain.
8. Membelit (volubilis) jika batan naik
ke atas dengan menggunakanpenunjang seperti batang yang memanjat, dapat
dibedakan yaitu :
a) Membelit ke kiri (sinistrosum
volubilis), arah lilitan berlawanan dengan arah jarum jam.
b) Membelit ke kanan (dextrosum
volubilis), arah lilitan searah dengan arah jarum jam.[5]
4.
jenis-jenis percabangan pada batang:
1. Geragih (flagellum, stolo)
yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuhan merayap, dan dari buku-bukunya
ke atas ke luar tunas baru dan ke bawah tumbuh akar-akar. Cabang yang merayap
di atas tanah, misalnya pada daun kaki kuda (Centella asiatica Urb)dan
cabang yang merayap di dalam tanah, misalnya teki (Cyperus rotundus).
2. Wiwilan atau tunas air (Virga
singuralis), yaitu cabang yang biasanya tumbuh cepat dengan ruas-ruas yang
panjang, dan seringkali berasal dari kuncup yang tidur atau kuncup-kuncup liar,
misalnya pada kopi (Coffea sp.)
3. Sirung panjang (Virga), yaitu
cabang-cabang yang biasanya merupakan pendukung daun-daun, dan mempunyai
ruas-ruas yang cukup panjang.
4. Sirung pendek (Virgula atau Virgula
sucrescens), yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang pendek yang
selain daun biasanya merupakan pendukung bunga dan buah, yang biasanya disebut
cabang yang subur (fertil).[6]
3. DAUN
(folium)
Gambar 1.3 Jenis – Jenis Daun
a.
Pengertian Daun
Daun
merupakan struktur pokok tumbuhan yang tak kalah pentingnya dengan akar setiap
tumbuhan pada umumnya memiliki daun. Daun dikenal dengan nama ilmiah (folium). Secara umum, daun memiliki
struktur berupa helaian, berbentuk bulat atau lonjong dan berwarna hijau. [7]
b.
Bagian- Bagian Daun
1.
Upih
daun atau pelapah daun (vagina)pada tumbuhan monokotil pangkal daun pipih dan lebar serta membungkus
batangnya. Misalnya: pelepah daun pisang dan pelepah daun talas.
2.
Tangkai
daun (petiolus) terdapat bagian yang menempel pada batang disebut pangkal tangkai daun. Ada tumbuhan tertentu
yang daunnya tidak bertangkai daun, misalnya rumput.
3.
Helaian
daun (lamina)[8]
Gambar 1.4 bagian-bagian daun
Mengenai susunan daun yang tidak lengkap ada beberapa
kemungkinan:
1. Hanya terdiri atas
tangkai dan helaian saja, disebut daun
bertangkai. Susunan daun yang demikian itulah yang paling banyak kita
temukan misalnya pada nangka (Artocarpus integra Merr), Mangga (Mangifera
indica L.), dll.
2.
Daun terdiri dari atas upih dan helaian, disebut daun berupih atau daun berpelepah pada tumbuhan
suku rumput, misalnya padi (Oryza sativa L.), jagung (Zea
mays L.), dll.
3.
Daun
hanya terdiri atas helaian saja (tanpa upih dan tangkai) sehingga helaian
langsung melekat atau duduk pada batang, disebut daun duduk (sessilis), seperti pada
biduri (Calotropisgigantea R.Br.). Daun yang hanya terdiri atas
helaian daun saja dapat mempunyai pangkal yang lebar, hingga seakan-akan
melingkari batang atau memeluk batang, disebut daun memeluk batang (amplexi
calius) seperti pada tempuyung (Sonchus oleraceus L.)
Bagian samping pangkal daun yang memeluk batang itu sering kali bangunnya membulat
dan disebut telinga daun.
4.
Daun hanya terdiri atas tangkai tangkai saja, tangkai
biasanya menjadi pipih sehingga menyarupai helaian daun, jadi merupakan suatu helaian daun semu atau palsu, disebut filodia, seperti pada berbagai jenis pohon Acacia Australia
(Acacia auriculiformis A. Cunn.)[9]
C.
Alat Reproduksi (Organum reproductivum)
Bagian tubuh tumbuhan yang dapat tumbuh kembali menjadi
individu baru dinamakan alat perkembangbiakan (organum
reproductivum, diaspora, propagulum, disseminulum). Alat perkembangbiakan
dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
a) Alat perkembangbiakan vegetatif, yaitu bagian
tubuh tumbuhan yang dapat menjadi individu baru tanpa didahului oleh peristiwa perkawinan
(peleburan sel kelaminjantan
dan betina).
Alat perkembangbiakan vegetatif masih dapat dibedakan lagi dalam:
- Alat perkembangbiakan vegetatif
alami, yang terjadi menurut sifat bawaan tumbuhan itu sendiri, misalnya; umbi batang pada
tanaman kentang,
umbi
lapis pada berbagai jenis tumbuhan suku: Liliaceae
dan Amaryllidaceae, rimpang
pada tumbuhan (Canna edulis Kerr.), geragih
pada tumbuhan arbe (Fragraria vesca L.), dan anakan
pada pisang.
- Alat perkembangbiakan vegetatif
buatan, yang terjadi karena perbuatan sengaja oleh manusia, misalnya: stek,
yaitu bagian alat hara yang dipisahkan dari induk (dipotong) dan kemudian
dapat tumbuh kembali menjadi tumbuhan baru.
b) Alat perkembangbiakan
generatif, yaitu bagian tubuh tumbuhan yang terbentuk dengan
didahului oleh peristiwa perkawinan. Pada tumbuhan berbiji alat
perkembangbiakan generatif adalah bijinya, biji terdapat dalam buah, dan buah
berasal dari bunga.[10]
1. BUNGA (flos)
Bunga (flos)
atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio
Magnoliophyta atau Angiospermae, “tumbuhan berbiji tertutup”).
Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara
sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut
sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan
bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga
yang menyusun bunga majemuk disebut floret.
Gambar 1.5
Bagian-Bagian Bunga
Bunga berfungsi utama menghasilkan
biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan,
bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji.
a) Bagian-bagian
bunga
1. Bagian-bagian bunga secara umum antara lain sebagai
berikut..
a. Tangkai Induk Bunga
Tangkai induk bunga atau ibu tangkai bunga
(rachis, penduluncus, penduluncus communis) adalah aksis perbungaan dalam
lanjutan dari batang atau cabang.
b. Tangkai Bunga
Tangkai bunga (pedicellus) adalah bagian
bunga yang tepat berada dibagian bawah bunga yang merupakan pendukung terakhir
dari cabang bunga. Fungsi dari tangkai bunga adalah penghubung antara bunga
dengan ranting dan tangkai bunga juga berfungsi sebagai penopang bunga.[11]
c. Dasar Bunga
Dasar bunga (receptacle) adalah bagian ujung
bunga dalam melekatkan dan bertumpunya mahkota bunga. Fungsi dari Dasar bunga
adalah tempat bertumpunya atau letak mahkota bunga.
d. Daun Pelindung
Daun pelindung (brachtea) adalah daun yang
diketiaknya ditumbuhi bunga, daun pelindung merupakan daun terakhir.
e. Daun Tangkai
Daun tangkai (brachteola) adalah daun yang
letaknya berada di pangkal tangkai bunga yang berperan sebagai pelindung.
f. Kelopak Bunga
Kelopak bunga (sepal) adalah bagian bunga
yang melindungi dan menyelimuti mahkota disaat bunga masih kuncup. Fungsi dari
kelopak bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika kuncup dan akan terbuka
jika mahkota mekar. Kelopak bunga biasanya warna dan bentuknya menyerupai daun.
g. Mahkota Bunga
Mahkota bunga (corolla) adalah bagian bunga
yang paling indah yang memiliki beraneka ragam warna yang menarik, dari
keindahan bagian bunga ini (mahkota), mahkota bunga disebut sebagai perhiasan bunga. Dari warna-warna
menarik tersebut, mahkota bunga memikat serangga-serangga yang berfungsi
sebagai proses penyerbukan.
h. Benang Sari
Benang sari (stamen) adalah alat kelamin
jantan sebagai alat perkembangbiakan bunga atau fertil yang terdiri atas kepala
sari (anthera), serbuk sari (polen), tangkai sari (filament) dan penunjang
kepala sari. Fungsi benang sari adalah sebagai alat kelamin jantan.[12]
I. Putik
Putik (pistil) adalah bagian alat
perkembangbiakan bunga atau fertil yakni alat kelamin betina dan terdapat bakal
bunga dan bakal biji pada putik. Putik terdapat ditengah-tengah bagian bunga
yang dikelilingi oleh benang sari. Putik terdiri atas dua bagian yakni kepala
putik dan tangkai putik.
2. Berdasarkan Kelengkapan Bagian Bunga
Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, yaitu
perhiasan bunga dan alat kelamin bunga dibedakan menjadi bunga lengkap dan
bunga tak lengkap seperti dibawah ini..
a. Bunga Lengkap
Bunga lengkap adalah bunga yang mempunyai
kelopak, mahkota, benang sari,dan putik. Contohnya adalah bunga sepatu,
tembakau, mawar, melati, dan terung. Bunga lengkap pasti memiliki dua macam
alat kelami, karena itu disebut dengan bunga berkelamin ganda (hermafrodit). Akan tetapi bunga berkelamin ganda
atau berkelamin lengkap belum tentu merupakan bunga lengkap.[13]
b. Bunga Tidak Lengkap
Bunga disebut bunga tidak lengkap jika tidak
memiliki salah satu atau beberapa bagian bunga baik perhiasan maupun alat kelamin
bunga. Bunga tidak lengkap dibedakan menjadi dua kelompok.
3. Berdasarkan Kelengkapan Alat Kelamin
Ditinaju dari kelengkapan alat kelaminnya,
bunga dibedakan menjadi bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.
a. Bunga Sempurna
Bunga disebut bunga sempurna jika mempunyai
dua macam alat kelamin, yaitu benang sari dan putik. Perhiasan bunga berupa
kelopak dan mahkota bunga tidak selalu haru ada pada bunga sempurna.
b. Bunga Tidak Sempurna
Bunga disebut bunga tidak sempurna jika hanya
mempunyai satu macam alat kelamin, benang sari saja atau putik saja. Ada juga
dikatakan monoesis dan diesis, monoesis adalah bunga yang memiliki alat kelamin
jantan dan bunga yang memiliki alat kelamin betina terdapat pada satu tumbuhan,
contohnya tumbuhan jagung dan mentimun sedangkan diesis adalah bunga jantan dan
bunga betina terdapat pada individu tumbuhan yang berlainan, maka disebut
tumbuhan berumah dua. Contohnya adalah tumbuhan salak dan siwalan.[14]
Organ
reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya
terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum,
jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada
ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari
atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan
bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun
struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan
yang “umum”, spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi.
Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang
satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga
dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau
5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga
organ atau kelipatannya.
2. BUAH(fructus)
Buah adalah
organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal
buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk
buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar
biji tumbuhan.
Pengertian
buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas
daripada pengertian buah di atas. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang
terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ
yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian
botani biasa disebut buah sejati.[15]
Buah
seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku
industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme
tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid,
hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan
pomologi.
a.
Tipe-tipe
buah
Buah-buah itu sedemikian beragam,
sehingga sukarlah rasanya untuk menyusun suatu skema pengelompokan yang dapat
mencakup semua macam buah yang telah dikenal orang. Belum lagi adanya
kekeliruan-kekeliruan yang mempertukarkan pengertian biji dan buah (misal:
‘biji’ jagung, yang sesungguhnya adalah buah secara botani).
Baik buah sejati (yang merupakan
perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe
dasar buah, yakni:
2. Buah tunggal, yakni buah yang
terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau
lebih.
3. Buah ganda, yakni jika buah
terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah. Masing-masing bakal
buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi
kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Contohnya adalah sirsak (Annona).
Buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian
buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya
seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas (Ananas), bunga
matahari (Helianthus).[16]
Buah
tunggal, atau tepatnya buah sejati tunggal, lebih jauh lagi dapat dibedakan
atas bentuk-bentuk buah kering (siccus), yakni yang bagian luarnya keras
dan mengayu atau seperti kulit yang kering; dan buah berdaging (carnosus),
yang dinding buahnya tebal berdaging.
Buah keras
atau geluk (nux) terbentuk dari dua helai daun buah (carpel) atau
lebih; bakal biji lebih dari satu, namun biasanya hanya satu yang menjadi biji
sempurna. Dinding buah keras, kadangkala mengayu, tidak berlekatan dengan kulit
biji. Contohnya adalah buah sarangan (Castanopsis).
Buah kering
yang memecah (dehiscens) umumnya berisi lebih dari satu biji, sehingga
memecahnya buah nampaknya terkait dengan upaya untuk memencarkan biji, agar
tidak terkumpul di suatu tempat. Misalnya adalah:
Buah kering
yang memecah (dehiscens) umumnya berisi lebih dari satu biji, sehingga
memecahnya buah nampaknya terkait dengan upaya untuk memencarkan biji, agar
tidak terkumpul di suatu tempat. Misalnya adalah:
Buah
berbelah (schizocarpium) memiliki dua ruang atau lebih, masing-masing dengan
sebutir biji di dalamnya. Jika memecah, ruang-ruang itu terpisah namun bijinya
masih terbawa di dalam ruang. Sehingga masing-masing ruang seolah buah kurung
yang tersendiri. Contohnya adalah kemangi (Ocimum), beberapa jenis anggota
Malvaceae, dan lain-lain.[17]
Buah majemuk
adalah buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal
dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada
akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Dikenal pula beberapa macam buah
majemuk, di antaranya:
1. buah padi majemuk, misalnya jagung
(Zea). Tongkol jagung sebetulnya berisi deretan buah-buah jagung, bukan biji
jagung.
2. buah kurung majemuk, misalnya buah
bunga matahari (Helianthus).
3. buah buni majemuk, misalnya buah
nanas (Ananas).
4. buah batu majemuk, misalnya buah
pandan (Pandanus), pace (Morinda).
Tahap-tahap
perkembangan buah majemuk pada pace. Bunga-bunga pace berkumpul dalam satu
perbungaan (bunga majemuk) yang disebut bongkol. Setelah diserbuki dan dibuahi,
setiap kuntum bunga mulai tumbuh menjadi buah batu (drupa). Dalam
perkembangannya, buah-buah batu ini pada akhirnya saling luluh menjadi sebutir
buah batu majemuk.[18]
Sesuai
dengan definisi, buah ganda dan buah majemuk sukar disebut buah sejati. Karena
pada buah-buah tersebut terdapat bagian-bagian lain dari bunga –selain bakal
buah– yang turut bertumbuh dan berkembang menjadi buah, baik bagian-bagian itu
menjadi bagian utama buah ataupun bukan.
Keadaan tak
berbiji merupakan salah satu ciri penting buah-buahan komersial.
Kultivar-kultivar pisang dan nanas adalah contohnya. Demikian pula, buah-buah
jeruk, anggur, dan semangka dari kultivar tak berbiji umumnya dihargai lebih
mahal. Keadaan tak berbiji demikian biasa pula disebut sukun.
Pada
sejumlah spesies, keadaan tak berbiji merupakan hasil dari partenokarpi, yakni
proses pembentukan buah tanpa terjadinya pembuahan sebelumnya. Buah
partenokarpi bisa terbentuk dengan atau tanpa peristiwa penyerbukan. Kebanyakan
kultivar jeruk sukun memerlukan penyerbukan untuk proses pembentukannya; namun
pisang dan nanas tidak memerlukannya. Sementara itu, keadaan tak berbiji pada
anggur sebetulnya terjadi karena matinya atau tidak tumbuhnya embrio (dan biji)
yang dihasilkan oleh pembuahan, keadaan yang dikenal sebagai stenospermokarpi,
yang memerlukan proses penyerbukan dan pembuahan secara normal.
3. BIJI
(semen)
Biji
merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan.
Perbanyakan yang dimaksud adalah untuk memperbanyak keturunan atau spesies
dalam mempertahankan kelangsungan hidup generasinya. Biji berasal dari bakal
biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan.
Biji
(bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang
telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae
atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi,
biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat
bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
Biji
hanya terdapat pada tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji,
phyton=tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu
adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari
bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga.
Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti
oleh pembuahan.
a. Bagian-bagian biji
Umumnya biji pada tumbuhan terdiri dari tiga
bagian. Bagian-bagian biji tersebut yaitu kulit biji, tali pusar, dan inti
biji.
Gambar 1.6 bagian-bagian biji
1. Kulit biji
(spermodermis)
Bagian-bagian biji yang
pertama adalah kulit biji. Kulit biji atau spermodermis berasal dari selaput
bakal biji (integumentum). Umumnya kulit biji pada tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae) terdiri dari dua lapisan, yaitu:
a. Lapisan kulit luar
(testa). Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung utama dari bagian dalam biji.
Lapisan ini mempunyai bentuk yang bervariatif, ada yang tipis, kaku seperti
kulit, ada juga yang keras seperti kayu atau batu.
·
Lapisan kulit dalam (tegmen). Lapisan ini lebih
tipis seperti selapur dan lebih dikenal dengan kulit ari.
Pada tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae)
terdapat tiga lapisan kulit biji, yaitu:
- Kulit luar (sarcotesta). Kulit yang tebal dan
berdaging serta mengalami perubahan warna dari muda hingga tua.
- Kulit tengah (scleroresta). Kulit yang kuat dan
keras, berkayu dan menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu
- Kulit dalam (endotesta). Lapisan kulit ini biasanya
melekat pada bagian bagian biji dan berbentuk seperti selaput tipis.[19]
2. Tali pusar
(funiculus)
Tali pusar atau funiculus adalah bagian bagian biji
berbentuk menyerupai tangkai yang menghubungkan biji dengan tembui. Bila biji
masak, biasanya biji akan terlepas dari tali pusarnya ini, dan pada biji hanya
tampak bekasnya saja, atau yang lebih dikenal dengan istilah pusar biji.
3. Inti biji (nucleus
seminis)
Bagian-bagian biji yang terakhir adalah inti biji.
Inti biji merupakan bagian inti pada biji yang dikelilingi oleh kulit biji.
Inti biji terdiri dari:
a. Lembaga (embrio)
Lembaga merupakan calon individu baru yang akan
tumbuh dari biji pada kondisi lingkungan yang menguntungkan. Pada lembaga ini
terdapat calon akar (radicula), daun lembaga (kotiledon), batang lembaga
(cauliculus), dan putih lembaga (albumen).
b. Calon akar (radicula)
Calon akar yang berasal dari biji disebut dengan
akar lembaga. Pada tumbuhan dikotil, akar ini akan tumbuh terus hingga
membentuk akar tunggang.
c. Daun lembaga
(kotiledon)
Daun lembaga merupakan daun pertama yang tumbuh
pada saat perkecambahan setelah keluarnya akar lembaga. Fungsi dari daun
lembaga ini adalah sebagai tempat penimbunan makanan, sebagai alat untuk
melakukan fotosintesis, dan sebagai alat penghisap makanan dari putik lembaga
untuk lembaga.
d. Batang lembaga (cauliculus)
Berdasarkan posisinya, batang lembaga dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu ruas batang lembaga yang terletak di atas daun
lembaga (internodium epicotylum) dan ruas batang lembaga yang terletak di bawah
daun lembaga (internodium hypocotylum).[20]
e. Putih lembaga
(albumen)
Putih lembaga merupakan bagian bagian biji yang
berisi cadangan makanan untuk waktu awal pertumbuhan (pada saat perkecambahan)
sebelum dapat membuat makanannya sendiri. Tidak semua tumbuhan berbiji
mempunyai putih lembaga. Misalnya saja pada tumbuhan polong-polongan
(Leguminosae), cadangan makanan disimpan pada daun lembaga (kotiledon).
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Morfologi tumbuhan merupakan cabangilmu
biologi yang mempelajari
bentuk fisik dan struktur tubuh dari organ-organ
tumbuhan.Morfologi berasal dari bahasa Latinmorphus
yang berarti wujud atau bentuk, dan logos yang berarti ilmu. Jadi,
morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang wujud dan bentuk. Morfologi tumbuhan berbeda dengan anatomi tumbuhan
yang secara khusus mempelajari struktur internal tumbuhan pada tingkat mikroskopis.
Morfologi tumbuhan berguna untuk mengidentifikasi tumbuhan secara visual,
dengan begitu keragaman tumbuhan yang sangat besar dapat dikenali dan diklasifikasikan
serta diberi nama yang tepat untuk setiap
kelompok yang terbentuk. Definisi dari morfologi tumbuhan adalah “studi tentang perkembangan
bentuk, dan struktur tumbuhan, yang berimplikasi upaya untuk menginterpretasi
berdasarkan kesamaan asal dan tujuan”. Fokus dari morfologi tumbuhan adalah
bentuk dan susunan luar tubuh tumbuhan pada tumbuhan yang telah terdiferensiasi
yang termasuk dalam kelompok kormus (Cormophyta). Sedangkan
golongan lain: Cyanobacteria, Thallophyta, dan Bryophyta
yang masuk kedalam bahasan anatomi tumbuhan karena tubuhnya belum
terdiferansiasikan. Sehingga hanya dua golongan tumbuhan yang menjadi bahasan
morfologi tumbuhan yaitu: Pteridophyta
(tumbuhan paku), dan Spermatophyta (tumbuhan biji).
Semua bagian tubuh
tumbuhan yang secara langsung ataupun tidak langsung berfungsi menyangga
kehidupan tumbuhan seperti berfungsi untuk penyerapan, pengangkutan, pengolahan
dan penimbunan zat- zat makanan yang dinamakan alat Hara (Organum Nutritifum). Bagian tumbuhan yang secara nyata dapat menunjukkan
perbedaan (diferensiasi) dinamakan kormus
yang merupakan bagian pokok tumbuhan, terdiri dari tiga bagian yaitu: Akar (radix), Batang
(caulis) dan Daun (folium). Adapun
yang termasuk ke dalam Organum reproductivum yaitu bunga, buah dan biji.
TERMINOLOGI
Anthotaxis |
:
Bunga majemuk |
Apex folli |
:
ujung akar |
Anemogami |
:
Penyerbukan yang diperantarai oleh
angin |
Angiospermae |
:
Tumbuhan biji terbuka. |
Anteridiofor |
:
Tangkai anteridium. |
Antropogami |
:
Penyerbukan yang dibantu oleh
manusia; disebut juga penyerbukan
sengaja atau buatan. |
Autogami |
:
Penyerbukan sendiri. |
Caulis |
:
batang tumbuhan |
Caliptra |
:
Tudung akar, yang terletak pada
ujung akar |
Calix |
:
kelopak bunga |
Cervinervis |
:
tulang daun melengkung |
Collum |
: leher akar yang berbatasan lansung
dengan tanah |
Entomogami |
:
Penyerbukan yang diperantai oleh
serangga.. |
Floem |
:
jaringan pembuluh yang mengangkut
unsure hara |
Flos |
:
bunga |
Flos terminalis |
:
letak bunga di ujung batang |
Folium |
:
daun tumbuhan |
Gamet |
:
Sel kelamin. |
Generatif |
:
Perkembangbiakan secara kawin. |
Corrola |
:
Mahkota |
Lamina |
:
Helaian daun |
Radicula |
:
calon akar |
Radix |
:
akar |
Radix adligan |
:
akar pelekat |
Radix adventicia |
:
akar serabut |
Radix aereus |
:
akar udara |
Radix primaria |
:
akar tunggang |
Reseptakulum |
:
Dasar bunga |
Rizoid |
:
Akar semu |
Rizom |
:
Batang yang tinggal
di dalam tanah. |
Vagina |
:
pelepah daun
monokotil |
Vena |
:
urat-urat daun |
Xilem |
:
Jaringan pengankut
yang menyangkut zat makanan dari akar ke seluruh tubuh. |
|
|
[1]Gembong,Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada
University Press.yogyakarta. (Hal 5)
[2]Gembong, Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada
University Press.yogyakarta. (Hal 89)
[3]Gembong,
Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah
Mada University Press.yogyakarta. (Hal 91)
[4]Gembong,
Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah
Mada University Press.yogyakarta. (Hal 75)
[6]Gembong,Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada
University Press.yogyakarta. (Hal 84)
[7] Dewi,Rosanti.2013.Morfologi
Tumbuhan. Erlangga.jakarta. (Hal 19)
[8]Gembong,Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada
University Press.yogyakarta. (Hal 8)
[9]Gembong,Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada
University Press.yogyakarta. (Hal 9)
[10] Suhirman.Biologi Umum.2017.Sanabil. Mataram.(Hal
46)
[11]Gembong,Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada
University Press.yogyakarta. (Hal 141)
[12]Gembong,Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada
University Press.yogyakarta. (Hal 141)
[13]Suhirman.Biologi Umum.2017.Sanabil. Mataram.(Hal
40)
[14]Suhirman.Biologi Umum.2017.Sanabil. Mataram.(Hal
41)
[15]Dewi,Rosanti.
2013.Morfologi Tumbuhan. Erlangga.jakarta. (Hal 105)
[16]Gembong, Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada
University Press.yogyakarta. (Hal 226)
[17]Gembong,Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada
University Press.yogyakarta. (Hal 227)
[18]Gembong,
Tjitrosoepomo. 2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah
Mada University Press.yogyakarta. (Hal 227)
[19]Gembong,Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada University
Press.yogyakarta. (Hal 243-244)
[20]Gembong,Tjitrosoepomo.2016.Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada
University Press.yogyakarta. (Hal 247)
0 comments:
Post a Comment