This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday 25 March 2021

L. Edwin Arwana: Relung Ekologi & Habitat

 



Pertanyaan & Jawaban

 

1.        Jelaskan perbedaan antara habitat dan relung ekologi?

Jawaban:

Habitat merupakan tempat yang dapat dengan baik menyediakan sumber daya bagi suatu organisme untuk bertahan hidup, tumbuh dan berkembang, serta bereproduksi. Adapun relung ekologi secara garis besar dapat digambarkan sebagai kombinasi tempat organisme hidup (habitat), cara organisme hidup (adaptasi), dan peranannya dalam komunitas. Oleh karenya kemudia habitat menunjukan tempat hidup organisme sedangkan relung menunjukan posisi dan cara kedudukan populasi organisme terhadap faktor abiotik dan biotik. Selain itu, habitat sering diartikan dengan alamat sedangkan relung ekologi diartikan profesi organisme di alamat tersebut.

 

2.        Jelaskan asas Gaus dengan contoh peristiwa dalam kehidupan hewan?

Jawaban:

Asas gaus menyatakan bahwa dua spesies yang menempati relung yang sama dalam lingkungan yang homogen tidak bisa hidup berdampingan. saat mereka bersaing untuk mendapatkan sumber daya yang sama, artinya satu spesies satu relung. Adapun contohnya adalah sebagai berikut; di rumah, kita dapat melihat persaingan antara cicak dengan tokek dalam memperebutkan makanan mereka berupa serangga-seranga kecil yang berada di dinding-dingding rumah, apabila salah satu ruangan dikuasai oleh spesies cicak maka tokek tentunya akan berpindah ke ruangan lain untuk mencari mangsa guna kelangsungan hidupnya dan begitupun sebaliknya.

 

3.        Relung ekologi dapat terjadi tumpang tindih. Alasan apakah yang melatar belakangi kawasan yang digunakan tersebut dapat terjadi tumpang tindih?

Jawaban:

Habitat digunakan sebagai daerah jelajah, perlindungan, sarang, daerah larian, atau kegiatan hidup lainnya. Pengkategorian pemanfaatan habitat (seperti daerah larian dan daerah jelajah) membagi habitat ke dalam beberapa area sehingga beberapa di antaranya terjadi tumpang tindih pemanfaatan. Adanya persaingan yang tinggi pada hewan dengan spesies yang berbeda dengan lingkungan yang homogen mengakibat tumpang tindih dalam satu atau beberapa dimensi relung (sumber daya). Tidak ada dua spesies yang bentuk adaptasinya (fisiologi, struktural, dan perilaku) yang identik satu dengan lainnya, sehingga spesies yang memperlihatkan adaptasi yang lebih baik dan agresif akan memanfaatkan sumber daya secara optimal dan mampu bertahan hidup. Sedangkan spesies yang kalah bersaing akan mencari tempat lain yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkannya atau mengalami kepunahan.

 

4.        Apakah yang dimaksud dengan mimikri? Bagaimana istilah ini dapat muncul dalam istilah ekologi?

Jawaban:

Mimikri merupakan proses evolusi yang terjadi pada spesies untuk menjadi sama dengan spesies lainnya. Penggunaan kata mimikri berasal dari tahun 1637. Kata ini berasal dari istilah bahasa Yunani mimetikos yang berarti "meniru" dan sebaliknya dari mimetos dengan kata sifat verbal mimeisthai berarti "meniru". Awalnya digunakan untuk mendeskripsikan orang yang meniru dengan kata "mimetik", kemudian digunakan dalam ilmu hewan dari tahun 1851 (kata “mimetic”), dan "mimikri" dari tahun 1861.

 

5.        Apa perbedaan antara mimikri batesian dan mimikri ullerian? Jelaskan dengan menggunakan contoh untuk kedua mimikri tersebut?

Jawaban:

Mimikri Batesian didefinisikan sebagai suatu hubungan dimana satu organisme yang tidak beracun mengembangkan kolorasi (pewarnaan) aposematik yang menyerupai spesies berbahaya. Aposematisme atau warna peringatan berfungsi memberikan signal kepada predator bahwa mangsa tidak enak, beracun, atau berbahaya. Contoh mimikri Batesian misalnya kupu-kupu yang tidak beracun Dismorphia memiliki kemiripan dengan spesies beracun Heliconius. Sedangkan Mimikri Mullerian terjadi jika suatu spesies memiliki karakteristik (misalnya kolorasi) yang sama dengan spesies yang berbahaya, misalnya tawon dan lebah sama-sama memiliki strip kuning untuk menunjukkan bahwa mereka berbahaya. Berdasarkan definisi dan contoh di atas, maka dapat disimpulkan bahwasannya perbedaan antara mimikri batesian dengan mullerian adalah kolorasi (pewarnaan) dan aposematic pada mimikri batesian terbentuk melalui suatu proses sedangkan pada mimikri mullerian telah ada secara alami tanpa adanya proses. Selain itu pada mimikri batesian organisme yang lemah meniru organisme yang beracun sedangkan pada mimikri mullerian antara organisme lemah dan beracun terdapat kolorasi dan aposematic yang sama.

 

6.        Buatlah tiga kasus kondisi lingkungan yang siklus, terarah dan eratik serta hubungannya dengan perilaku hewan?

Jawaban:

Kondisi lingkungan yang siklik berupa perubahan yang berulang dan teratur seperti siang dengan malam yang terjadi secara terus menerus berdampak pada aktivitas yang dilakukan oleh hewan serta perubahan ciri yang dimiliki. Hewan berdasarkan kondisi tersebut dibagi menjadi dua, yaitu hewan nocturnal (hidup pada malam hari) dan diurnal (hidup pada siang hari). Kondisi lingkungan yang terarah berupa perubahan yang terjadi berangsur-angsur, terus menerus dan progresif serta menuju ke suatu arah tertentu dengan proses yang dapat memakan waktu lama. Contohnya mendangkalnya danau Limboto di Gorontalo. Hal ini dapat berdampak pada hilangnya habitat dari suatu jenis hewan tertentu ataupun tergenggunya keseimbangan ekosistem pada tempat tersebut karena perubahan yang terjadi, beberapa hewan yang dapat beradaptasi tentunya akan mengalami perubahan pada ciri yang dimiliki sebelumnya baik ciri morfologi, fisiologi dan tingkah laku. Kondisi lingkungan eratik berupa perubahan yang tidak berpola dan tidak menunjukkan arah perubahannya. Contohnya; pengendapan Lumpur Lapindo di Jawa Timur, kebakaran hutan, letusan gunung berapi dan lain-lain. Hal ini dapat berdampak pada perubahan dari bentuk morfologi, fisiologi maupun tingkah laku hewan dengan adanya perubahan tersebut yang menuntut mereka untuk dapat beradaptasi agar tidak terseleksi oleh alam.

 

7.        Hal apakah yang dilakukan oleh hewan ketika ia tidak memiliki kemampuan untuk menyesuaikan suhu tubuhnya dengan lingkungan? Berikan contoh kasusunya?

Jawaban:

Apabila hewan tidak memiliki kemampuan untuk menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungannya maka dia akan berusaha untuk meninggalkan lingkungan atau habitat tersebut dan berpindah ke lingkungan yang baru sehingga tidak mati atau terseleksi dan punah, secara singkat hal tersebut dapat dikatan sebagai imigrasi. Contohnya dapat kita lihat pada migrasi spesies kupu-kupu raja dari Amerika bagian utara menuju California bagian selatan dan meksiko untuk menghindari suhu yang dingin. Hal ini dikarenakan kupu-kupu raja tidak dapat bertahan hidup dalam kondisi yang dingin. 

Wednesday 10 March 2021

L. Edwin Arwana; Sejarah, Ruang Lingkup, Mamfaat dan Konsep Mikrobiologi

 

TUGAS MIKROBIOLOGI

 

A.      Peta Konsep





B.       Aktivitas Pembelajaran

   

(Gambar 1.1. Wabah penyakit yang melanda eropa pada abad ke-16)

Pada abad 15 – 16 Eropa mengalami masa yang sering disebut atau dikenal dengan istilah “Renaissance”, kata tersebut bermakna “Kelahiran Kembali” setelah sebelumnya berada dalam masa “Dark Age” atau “Kegelapan”. Pada hakikatnya abad 15 – 16 di Eropa merupakan fase peralihan antara masa Dark Age dengan Renaissance, hal ini erat kaitannya dengan wabah black date (maut hitam) yang melenyapkan 2/3 dari penduduk Eropa pada masa itu, diperkirakan sekitar 200 Jt, 600 Jt hingga 800 Jt orang yang mati dan 50 % diantaranya adalah anak-anak.[1] Hal ini, erat kaitannya dengan sistem sosial di Eropa yang masih mengedepankan aspek tahayul dan kepercayaan mereka kepada gereja dalam kehidupan. Wabah black date sendiri merupakan suatu serangan wabah bubonik yang disebabkan mikroba jenis bakteri Yersinia pestis dan disebarkan oleh lalat dengan bantuan hewan seperti tikus rumah (Rattus rattus).

(Gambar 1.2. Antony Van Leuwenhoek (1632-1723))

Pada tahun 1674, seorang ahli Biologi lain berkebangsaan Belanda, yakni Antonie van Leeuwenhoek menciptakan mikroskop yang sederhana yang kemudian digunakannya untuk mengamati mikroba atau jasad renik yang hidup di air serta bagian-bagian yang mungkin terdapat pada suatu cairan tubuh mahluk hidup. Berkat penemuannya tersebut maka Antonie van Leeuwenhoek dikenal sebagai Bapak Mikrobiologi.[2]

(Gambar 1.3. Percobaan Francisco Redi)

Franscesco Redi (1626 – 1697) melakukan suatu percobaan dengan tujuan untuk membuktikan bahwa belatung pada daging berasal dari induk lalat yang bertelur di daging tersebut. Pada prosedur percobannya dia menggunakan 3 buah toples, yaitu toples A, toples B dan toples D. Hasil yang didapatkan adalah pada toples A tidak terdapat belatung sama sekali. Pada toples B terdapat belatung di atas kain kasa dan daging. Pada toples C terdapat banyak belatung di daging. Oleh karenanya kemudian disimpulkan bahwasannya belatung berasal dari lalat yang hinggap di daging untuk bertelur.[3]

(Gambar 1.4. Percobaan Lazzaro Spalanzani)

Lazzaro Spallanzani (1729 – 1799) melakukan suatu percobaan dengan tujuan untuk membuktikan bahwa organisme tidak tumbuh dari air sediaan yang steril, dalam prosedur percobaannya dia menggunakan 2 buah labu. Hasil yang didapatkan adalah pada labu yang dibiarkan terbuka air sedian berubah menjadi keruh. Pada labu yang ditutup rapat, air sedian tetap tampak jernih. Kemudian disimpulkan bahwa air sedian keruh menunjukkan adanya mikroorganisme yang masuk ke air sedian tersebut, mikroorganisme tersebut terbawa oleh udara.

(Gambar 1.5. Louis Pasteur di Laboratorium)

Louis Pasteur (1822 – 1895) merupakan seorang ilmuwan yang mendukung teori biogenesis dengan teorinya "Omne ovum ex vivo omne vivum ex ovo" atau “setiap telur berasal dari mahluk hidup dan setiap mahluk hidup berasal dari telur. Ia pernah melakukan suatu percobaan yang bertujuan untuk membuktikan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh dari air sediaan steril yang di tempatkan di labu leher angsa. Hasil percobaannya adalah pada labu yang diletakkan dengan posisi tegak, air sediaan tetap tampak jernih. Pada labu yang semula diletakkan dengan posisi miring, air sediaan tampak keruh. Berdasarkan hasil percobaanya yang dilakukan kemudian disimpulkan bahwa air sediaan keruh menunjukkan bahwa mikroorganisme dari udara dapat masuk ke air sediaan tersebut saat posisi labu dimiringkan.

(Gambar 1.6. Robert Coach dan Istrinya)

Robert Coach (1843 – 1910) merupakan seorang ilmuwan yang berasal dari Jerman. R. Koch meneliti hubungan antara bakteri dan virus penyebab infeksi dan proses penularan penyakit. Ia mengupas permasalahan yang terkait dengan kebersihan dan penyebaran bakteri. Ketika memimpin sebuah laboratorium di Berlin R. Koach berhasil membuktikan proses terjadinya penyakit tuberkulosa, atau TBC. Dalam bukunya "Aetiologie der Tuberkulose" atau “Asal Usul Tuberkulosa”, Koch untuk pertama kalinya mengidentifikasi perkembangan mikro organisme yang menyebabkan penyakit itu. Penelitian mengenai bakteri tuberkulosa ini menghasilkan hadiah Nobel 1905 baginya. Robert Koch sampai kini dianggap sebagai pelopor ilmu kedokteran tropis modern dan mikrobiologi. Terdapat 4 postulat Koach yang dikenal pada waktu itu, dan berikut pstulatnya[4]:

1)      Bakteri pada inang (hewan atau tanaman) yang sakit dapat identifikasi.

2)      Dapat diisolasi dan ditumbuhkan dalam medium buatan (biakan murni).

3)      Inokulasi pada inang yang sehat menimbulkan penyakit yang sama.

4)      Reisolasi menghasilkan bakteri yang sama.

Mikrobiologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Beberapa ilmu dasar yang diperlukan untuk mendukung pemahaman mikrobiologi, antara lain ilmu kimia, fisika, dan biokimia. Mikrobiologi juga sering disebut sebagai ilmu praktik dari biokimia. Ruang lingkup dalam mempelajari mikrobiologi meliputi pengertian tentang sejarah penemuan mikroorganisme, macam-macam mikroorganisme di alam, struktur sel mikroorganisme dan fungsinya, metabolisme mikroorganisme secara umum, pertumbuhan mikroorganisme dan faktor lingkungan, dan mikrobiologi terapan baik di bidang lingkungan maupun pertanian. Seiring dengan berjalannya waktu mikrobiologi telah mengalami perkembangan yang pesat menjadi beragam ilmu, antara lain virologi, bakteriologi, mikologi, mikrobiologi pangan, mikrobiologi tanah, dan mikrobiologi industri. Seiring dengan berjalannya waktu mikrobiologi telah mengalami perkembangan yang pesat menjadi beragam ilmu, antara lain virologi, bakteriologi, mikologi, mikrobiologi pangan, mikrobiologi tanah, dan mikrobiologi industry.[5]

1.      Sejarah dunia mikroorganisme berawal dari ditemukannya mikroskop oleh Anthony van Leeuwenhoek (1633-1723). Pada mulanya, mikroskop temuan tersebut masih sangat sederhana, hanya dilengkapi satu lensa dengan jarak fokus yang sangat pendek, tetapi dapat menghasilkan bayangan jelas yang setara dengan perbesaran 50-300 kali. Pengamatan yang dilakukan oleh Leeuwenhoek di antaranya pengamatan terhadap struktur mikroskopis biji, jaringan tumbuhan, dan invertebrata kecil. Penemuan terbesar pada zamannya dan diketahui sebagai dunia mikroorganisme, yang disebut sebagai animalculus atau hewan kecil. Animalculus adalah berbagai jenis mikroorganisme yang sekarang diketahui sebagai protozoa, algae, khamir, dan bakteri. Selanjutnya berbagai penelitian terkait mikroorganisme bermunculan dari Franscesco Redi (1626 – 1697) dengan percobaannya untuk membuktikan bahwa belatung pada daging berasal dari induk lalat yang bertelur di daging tersebut. Lazzaro Spallanzani (1729 – 1799) dengan percobannya untuk membuktikan bahwa organisme tidak tumbuh dari air sediaan yang steril, dalam prosedur percobaannya dia menggunakan 2 buah labu. Louis Pasteur (1822 – 1895) dengan percobannya untuk membuktikan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh dari air sediaan steril yang di tempatkan di labu leher angsa. Robert Coach (1843 – 1910) yang berhasil membuktikan proses terjadinya Tubercolosis (TBC) yang disebabkan oleh bakteri Mycobbacterium tuberculosis. Kemudian untuk perkembangan mikrobiologi berikutnya memasuki era mikrobiologi umum dan akhirnya sampai pada mikrobiologi modern pada abad ini yang telah melewati berbagai penemuan-penemuan sebelumnya di bidang mikrobiologi yang berkaitan erat dengan perkembangan dari ilmu mikrobiologi itu sendiri, diantaranya penemuan mikroorganisme dalam transformasi bahan organic, penemuan kehidupan anaerob, penemuan enzim, penemuan mikroorganisme penyebab penyakit, konsep biakan murni dan penemuan virus.

2.      Mamfaat positif microba serta peranan praktisnya dalam kehidupan:

a)      Mamfaat atau peranan positif yang bisa kita dapatkan dari mikroba diantaranya dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan antibiotik oleh bakteri Streptomyces griseus Streptomyces aureofaciens, Bacillus brevis, dan Bacillus subtilis. Selain itu, bakteri juga bisa menghasilkan asam yang nantinya dapat digunakan oleh manusia dalam berbagai bidang. Bakteri penghasil asam antara lain Acetobacter, Propionibacterium, dan Clostridium. Bakteri Acetobacter  ini menghasilkan asam asetat.[6]

b)      Bakteri juga berperan dalam proses pembuatan olahan susu, misalnya dalam proses pembuatan yoghurt. Bakteri Lactobacillus casei, Lactobacillus bulgaricus, dan Streptococcus Lactis juga turut berperan di dalam proses pembuatanyya. Ketiga bakteri tersebut tidak hanya mengolah yoghurt, tapi juga mengolah produk susu yang lain. Selain itu, makanan nata de coco juga diolah dari bakteri Acetobacter xylinum dalam proses pembuatannya.

c)      Selain untuk membuat makanan, bakteri juga membantu menghasilkan biogas dan mengikat nitrogen. Bakteri penghasil biogas adalah kelompok Bacteriodes dan kelompok Enterobactericeacea. Sedangkan bakteri pengikat nitrogen antara lain Rhizobium radicicola dan Nitrosococcus. Kemudian untuk bakteri pembusukan sisa makanan di dalam tubuh dilakukan oleh bakteri Escherichia coli.

Mamfaat negative mikroba dalam kehidupan:[7]

a)      Mikroba berupa bakteri memiliki peranan negatif terhadap hewan, manusia, dan tumbuhan. Pada hewan, bakteri menyebabkan antara lain penyakit sapi gila dan TBC pada unggas. Bakteri yang menyebabkan penyakit sapi gila adalah Bacillus antharicis, sedangkan yang menyebabkan TBC pada unggas adalah Mycobacterium avium.

b)      Pada manusia bakteri jenis Salmonella thyposa menyebabkan penyakit tipus sedangkan  penyakit TBC disebabkan oleh Mycobbacterium tuberculosis dan untuk penyakit tetanus sendiri disebabkan bakteri Clostridium tetani. Penyakit – penyakit tersebut dalam sebagian kasus menyebabkan kasus kematian di beberapa tempat.

c)      Mikroba jenis bakteri juga dapat merugikan tumbuhan. Bakteri dapat menyebabkan bercak cokelat pada tanaman anggrek dan menyebabkan rusak pada tanaman pepaya. Bakteri yang menyebabkan bercak cokelat pada tanaman anggrek adalah Pseudomonas cattleyae, dan yang menyebabkan rusak pada tanaman pepaya adalah Bacterium papaya.

3.      Wabah penyakit yang begitu hebat dengan angka kematian yang luar biasa (Great Mortalitas) mengakibat tumbuhnya kesadaran pada masyarakat dunia terlebih khusus Eropa akan pentingnya untuk meninggalkan kepercayaan-kepercayaan yang berbau irrasional (tahayul). Selain itu, dengan melepaskan diri terhadap kekangan gereja mereka merasa lebih dapat untuk mengembangkan keterampilan serta kemampuan yang ada pada diri mereka sendiri. Hal ini terbukti setelah peralihan atau transisi dari masa Dark Age (kegelapan) ke masa Renaissance (kelahiran kembali) Eropa mengalami kemajuan dan perkembangan diantaranya dalam bidang Mikrobiologi. Pada tahun 1674 seorang ilmuwan belanda yang bernama Anthony van Leeuwenhoek menciptakan mikroskop sederhana dan menggunakannya untuk mengamati mikroba atau jasad renik di dalam air serta bagian-bagian yang mungkin terdapat pada suatu cairan tubuh mahluk hidup. Berkat penemuannya tersebut maka Antonie van Leeuwenhoek dikenal sebagai Bapak Mikrobiologi. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya muncul beberapa ilmuwan yang melakukan percobaan berkaitan dengan mikroba seperti Franscesco Redi (1626 – 1697), Lazzaro Spallanzani (1729 – 1799), Louis Pasteur (1822 – 1895) dan Robert Coach (1843 – 1910).

C.      Refleksi

1.      Apa yang sudah kalian pelajari?

Jawaban:

Sejarah perkembangan ilmu mikrobiologi, ruang lingkup mikrobiologi, mamfaat positive dan negative mikroba serta peranannya dalam kehidupan.

2.      Apa yang kalian kuasai dari materi ini?

Jawaban:

Sejarah perkembangan ilmu mikrobiologi, ruang lingkup mikrobiologi, mamfaat positive dan negative mikroba serta peranannya dalam kehidupan.

3.      Bagian apa yang belum kalian kuasai?

Jawaban:

Ruang lingkup mikrobiologi

4.      Apa upaya kalian untuk menguasai yang belum kalian kuasai?

Jawaban:

Mencari refresentasi terkait dengan materi tersebut dan mempelajarinya

5.      Sebutkan hal yang menarik dari aktivitas pembelajaran yang sudah kalian lakukan? Berikan alasannya!

Jawaban:

Susah untuk tidur. Alasannya ada beberapa hal yang menarik terkait dengan ilmu mikrobiologi yang mimicu rasa ingin tahu kita untuk mengetahui lebih dalam.

6.      Sebutkan hal yang tidak menarik dari aktivitas pembelajaran yang sudah kalian lakukan? Berikan alasannya!

Jawaban:

Tidak ada.

 

D.      Latihan Soal

1.      Jelaskan ruang lingkup dan pentingnya belajar mikrobiologi?

Jawaban:

Ruang lingkup dalam mempelajari mikrobiologi meliputi pengertian tentang sejarah penemuan mikroorganisme, macam-macam mikroorganisme di alam, struktur sel mikroorganisme dan fungsinya, metabolisme mikroorganisme secara umum, pertumbuhan mikroorganisme dan faktor lingkungan, dan mikrobiologi terapan baik di bidang lingkungan maupun pertanian. Seiring dengan berjalannya waktu mikrobiologi telah mengalami perkembangan yang pesat menjadi beragam ilmu, antara lain virologi, bakteriologi, mikologi, mikrobiologi pangan, mikrobiologi tanah, dan mikrobiologi industri. Mikrobiologi merupakan ilmu yang penting untuk dipelajari, hal ini dikarenakan dengan kita mempelajarinya maka kita dapat mengetahui mikroorganisme apa yang menyebabkan suatu penyakit, pangan apa saja yang dapat diolah dengan baik menggunakan mikroorganisme serta masih banyak lagi alasan penting untuk mempelajari ilmu mikrobiologi dalam kehidupan kita.

2.      Bagaimana cara mikroba mempengaruhi kehidupan kita?

Jawaban:

Cara mikroba mempengaruhi kehidupan kita dapat berbentuk positif maupun negative. Bentuk negativenya adalah dengan timbulnya berbagai macam penyakit serta wabah melalui media mikroba tersebut terutama jenis bakteri dan virus, contohnya pandemic COVID 19 pada saat ini. Kemudian untuk pengaruh positive mikroba dalam kehidupan kita, hal ini dapat kita lihat dalam pembuatan berbagai produk-produk hasil fermentasi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, seperti tempe, yogurt, tape singkong dan lain-lain.

 

 

E.       Daftar Pustaka

Hidayati, Rina. 2019. Peranan Organisme Endofit dalam Dunia Kesehatan; Kajian Pustaka. Jurnal SAINMATIKA. Vol. 16:1. hlm. 22

Murwani, Sri. 2015. Dasar-Dasar Mikrobiologi Veterener. Malang: UB Press.

Robert, Robertus & Boli, Hendrick. 2014. Pengantar Sosiologi Kewarganegaraan; dari Max sampai Agamben. Tangerang: CV Marjin Kiri.

Rochdjatun, Ika. 2014. Peranan Mikroba Bagi Kesehatan Tanaman dan Kelestarian Lingkungan. Malang: UB Press.

Sudarmono, P. Pratiwi. 2016. Mikrobioma; Pemahaman Baru tentang Peran Mikroorganisme dalam Kehidupan Manusia, Mikrobioma. Vol. 4:2. hlm. 72

Unggul, Lesteno. Modul; Sejarah, Ruang Lingkup dan Perkembangan Mikrobiologi. Banten: Universitas Terbuka. hlm. 1.4

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN



[1] Robertus Robert & Hendrick Boli, Pengantar Sosiologi Kewarganegaraan; dari Max sampai Agamben, Tangerang: CV Marjin Kiri, 2014, hlm. 152 – 153.

[2] Sri Murwani, Dasar-Dasar Mikrobiologi Veterener, Malang: UB Press, 2015, hlm. 7

[3] Sri Murwani, Dasar-Dasar Mikrobiologi Veterener……hlm. 8

[4] Prof. Ika Rochdjatun, Peranan Mikroba Bagi Kesehatan Tanaman dan Kelestarian Lingkungan, Malang: UB Press, 2014, hlm. 30

[5] Drs. Lestanto Unggul, Modul; Sejarah, Ruang Lingkup dan Perkembangan Mikrobiologi, Banten: Universitas Terbuka, hlm. 1.4

[6] Rina Hidayati, Peranan Organisme Endofit dalam Dunia Kesehatan; Kajian Pustaka, Jurnal SAINMATIKA, 2019, Vol. 16:1, hlm. 22

[7] Pratiwi P. Sudarmono, Mikrobioma; Pemahaman Baru tentang Peran Mikroorganisme dalam Kehidupan Manusia, Mikrobioma, 2016, Vol. 4:2, hlm. 72