Wednesday 20 April 2022

Laporan Praktikum ANALISIS HASIL USG KANDUNGAN 2D DAN 3D

 

Laporan Tetap Praktikum

 

ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
ACARA IV

“ANALISIS HASIL USG KANDUNGAN 2D DAN 3D”

 


 

 

LABORATORIUM PRODI IPA BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MATARAM

2021

 

 

 

 


HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Tetap Praktikum “Anatomi dan Fisiologi Manusia” Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Praktikum Selanjutnya.

 

 

                                             

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Segala puji dan syukur atas ke hadirat Allah yang Maha Esa yang karena limpahan nikmat serta hidayahnya kita dapat berkumpul ditempat yang berbahagia ini. Semoga limpahan nikmatnya selalu menyertai kita sepanjang waktu Allahumma aamiin.

Kedua kalinya tak lupa pula kita haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi besar kita al imamul rasul wa khotimul anbiya’ Muhammad shallallah alaihi wasallam, yang dengan perjuangan, kerja keras serta semangat beliau akhirnya kita dapat merasakan manisnya Islam.

Saya haturkan banyak terima kasih kepada para dosen, staf laboratorium, serta kakak-kakak tingkat terlebih khusus lagi yang menjadi Co. Ass atas segala bimbingan dan pengajarannya sehingga akhirnya laporan tetap praktikum anatomi dan fisiologi manusia ini dapat diselesaikan. Kritik serta saran yang membangun sangatlah kami harapkan untuk menyempurnakan laporan ini menjadi lebih baik.





BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang

Ultrasonografi (USG) merupakan suatu prosedur diagnosis yang digunakan untuk melihat struktur jaringan tubuh atau analisis dari gelombang Doppler, yang pemeriksaannya dilakukan diatas permukaan kulit atau diatas rongga tubuh untuk menghasilkan suatu ultrasound didalam jaringan.

Ultrasonografi dapat digunakan untuk endeteksi berbagai kelainan yang ada pada abdomen, otak, kandung kemih, jantung, ginjal, hepar, uterus atau pelvis. Selain itu USG juga dpaat digunakan untuk membedakan antara kista dan tumor. Pada kehamilan cairan amnion dapat menambah refleksi gelombang suara dari plasenta dan fetus sehingga dapat mengidentifikasi ukuran, bentuk dan posisi, kemudian dapat mendeteksi pankreas, limpa, tiroid dan lain-lain.

Sejarah teknologi ultrasonografi (USG) bermula dari ditemukannya teknologi transduser digital sekira tahun 1990-an yang memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses sebagai berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini.

B.       Rumusan Masalah

Bagaimana menganalisis hasil USG kandungan dalam bentuk 2D Dan 3D?

C.      Tujuan

Untuk menganalisis hasil USG kandungan dalam bentuk 2D Dan 3D.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

Ultrasonografi sering disingkat USG, atau dalam bahasa inggrisnya Ultrasound adalah suatu alat untuk memeriksa organ dalam atau jaringan tubuh manusia dengan menggunakan gelombang bunyi berfrekuensi sangat tinggi. Gelombang tersebut berada di atas daya tangkap pendengaran manusia, karna frekuensi bunyinya lebih dari 20.000 siklus per detik (20 KHz). Gelombang bunyi ini dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyai efisiensi dan intensitas yang tinggi dalam menembus benda padat maupun cair, sehingga dapat diperoleh bayangan organ dalam tubuh atau jaringan tubuh pada layar monitor. Gelombang USG dihasilkan oleh sebuah tranduser (alat transmisi dan penerima gelombang USG) yang mampu mengubah sinyal elektrik menjadi gelombang mekanis. Tranduser yang sama dapat pula menerima gelombang yang dipantulkan dan kemudian mengubahnya kembali menjadi sinyal elektrik (Palmer, 2001: 3).

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 Pasal 2, pelayanan kesehatan pada masa hamil bertujuan untuk menjamin kesehatan ibu dan mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas, mengurangi angka kesakitan dan angka kematian ibu dan bayi baru lahir, menjamin tercapainya kualitas hidup dan pemenuhan hak-hak reproduksi, serta mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang bermutu. Pasal 13 pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 menyatakan bahwa pelayanan kesehatan masa hamil dilakukan sekurang-kurangnya empat kali selama masa kehamilan, yaitu satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga (Permenkes, 2014).

Pemeriksaan kehamilan dengan USG dilaporkan tidak memberikan efek yang merugikan bagi janin. Kendati demikian, penelitian mengenai isu keamanan serta efek biologis yang diberikan oleh USG terus dilakukan. Pemeriksaan kehamilan dengan USG hanya boleh dilakukan oleh dokter yang kompeten serta terdapat indikasi medis tertentu. Hal tersebut ditujukan untuk menjaga keamanan pada janin saat penggunaan USG (D’Addario, 2015).

Penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Ultrasonografi selama Masa Kehamilan di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Tahun 2010 menyatakan bahwa dari 68 peserta responden, sekitar 66% peserta memiliki tingkat pengetahuan cukup terhadap USG. Peserta responden sebanyak 33% sisanya memiliki tingkat pengetahuan yang kurang terhadap USG. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa ibu hamil yang berkunjung ke rumah sakit masih perlu diberikan penyuluhan mengenai pentingnya pemeriksaan USG (Sianipar, 2010).

Kehamilan kembar dapat dikenali pada kehamilan lima minggu dan dapat diketahui secara pasti pada kehamilan delapan minggu. Namun, tidak semua kantong kehamilan akan tetap mengandung janin yang viabel (mampu hidup). Setelah kehamilan mencapai usia sekitar 14 minggu, baru dapat ditentukan lebih dari satu janin yang viabel dan masing-masing janin tersebut tumbuh normal. Dan akan terlihat jelas pada kehamilan 17 minggu (Patricia, 1989: 35).

Pada kehamilan tujuh sampai sebelas minggu parameter yang dapat diandalkan untuk memperkirakan usia kehamilan adalah pengukuran CRL (Crown-Rump Length), yaitu panjang atau jarak dari puncak kepala (crown) hingga ujung pantat (rump). Antara crown-rump length usia kehamilan minggu ketujuh hingga kesebelas terdapat korelasi yang baik sekali, variabilitas biologisnya minimal dan pertumbuhan tidak dipengaruhi oleh kelainan patologis. Sesudah minggu kesebelas keadaan pengukuran tersebut sudah terpengaruhi (Philippe, 1996: 55).

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

METODOLOGI

 

A.      Pelaksanaan

Hari/Tanggal        : Rabu, 19 Mei 2021

Waktu                  : 13:30 WITA – Selesai

Tempat                 : Gedung Perkuliahan Prodi IPA Biologi

B.       Alat dan Bahan

1.      Alat

a.    LCD

b.    Alan Tulis

2.      Bahan

Hasil USG 2D Dan 3D

C.      Cara Kerja

1.         Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2.         Menonton video pembelajaran analisis hasil kandungan 2D dan 3D.

3.         Menganalisis hasil USG 2D dan 3D berdasankan bahan yang ada.

4.         Mendiskusikannya bersama dengan teman kelompok.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

PEMBAHASAN

 

A.      Hasil Pengamatan

1.      Gambar Hasil Pengamatan

No.

Gambar Pengamatan

Keterangan

1.

en.wikipedia.org.width-800.jpgIMG20210519081129.jpg

Hasil USG 2D

2.

853c29_7dc89ad2e87841e393bc76ca15e52fd4_mv2_1.width-800.jpg

Hasil USG 3D

3.

Hasil USG 4D

B.       Analisis Prosedur

Langkah awal dalam praktikum analisis hasil USG kandungan 2D dan 3D adalah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum berupa buku petunjuk praktikum dan alat tulis. Kemudian menonton video pembelajaran terkait dengan hasil USG kandungan 2D dan 3D serta dilanjutkan dengan mengamati gambar hasil USG baik 2D dan 3D pada buku petunjuk praktikum. Langkah terakhir mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman kelompok masing-masing.

C.      Analisis Hasil

USG (ultrasonography) merupakan sebuah metode dengan menggunakan gelombang suara ultra untuk mendapatkan pencitraan atau gambar organ tubuh internal. Melalui cara ini,  juga bisa memperoleh informasi tentang perkiraan usia janin dalam kandungan. Pada awalnya, USG hanya bisa menampilkan pencitraan atau gambar hitam putih dan tidak bergerak (2D). Namun seiring perkembangan teknologi, kini Ibu bisa melihat janin dalam kandungan secara utuh (3D).

Pada dasarnya, USG 3 dimensi (3D) dan USG biasa atau USG dua dimensi sama-sama memanfaatkan gelombang suara untuk menghasilkan gambar. Hanya saja, USG 3 dimensi menggunakan mesin dan perangkat lunak yang lebih mutakhir, sehingga gambar yang dihasilkannya terlihat lebih detail dan lebih jelas.

USG 2D merupakan jenis USG yang paling sering digunakan di masa awal kehamilan. Meskipun hanya menghasilkan gambar berwarna hitam putih, USG 2 dimensi sudah mampu mendeteksi ukuran bayi, banyak air ketuban, serta kelainan fisik pada janin. Kelebihan dari metode ini yaitu biaya yang murah dan proses yang cepat. Jadi, jika kondisi janin Ibu normal dan tidak ada kemungkinan kelainan pada janin, USG jenis ini bisa menjadi pilihan. Pemeriksaan USG 2D di antara ketiga jenis pemeriksaan, USG 2D tetap menjadi moda pencitraan utama untuk memeriksa kondisi kandungan dan mendiagnosis kelainan janin, terutama pada trimester awal kehamilan. Meskipun hanya menghasilkan gambar berwarna hitam putih, melalui pemeriksaan ini, dokter dapat mendeteksi ukuran bayi, banyaknya air ketuban, serta kelainan fisik pada janin dalam kandungan.

USG 3D, metode ini mampu melihat pertumbuhan janin secara lebih detail sampai ke organ bagian dalam, sehingga bisa mendeteksi kelainan pada tulang hingga jantung. Berbeda dengan USG 2 dimensi, hasil USG 3 Dimensi tidak hanya bisa dimengerti oleh pemeriksa, namun juga oleh ibu dan anggota keluarga lainnya. Meskipun begitu, sebaiknya USG 3 dimensi dilakukan sesuai saran dokter,dan jika ada dugaan kelainan yang terjadi pada janin. Pemeriksaan USG 3D dan sebenarnya sama, yaitu mengonfirmasi hasil pemeriksaan USG 2D dengan visualisasi yang lebih jelas. Hal yang membedakan adalah output dari hasil pemeriksaan itu sendiri. Pada pemeriksaan 3D, gambar yang disajikan berupa gambar diam (tidak bergerak). Kelebihannya adalah dokter dan ibu dapat melihat pertumbuhan janin secara lebih detail, bahkan hingga ke organ bagian dalam. Karena inilah pemeriksaan USG 3D dapat dilakukan untuk mendeteksi kelainan organ pada janin dalam kandungan.

Berikut adalah istilah-istilah yang biasanya ditemukan dalam hasil USG (ultrasonography) :

1.         GA (Gestational Age): menunjukkan perkiraan umur kehamilan Anda, diukur berdasarkan panjang tungkai lengan, tungkai kaki, ataupun diameter kepala, dan mendeteksi perkembangan organ tubuh janin.

2.         GS (Gestational Sac): yaitu ukuran kantung kehamilan, berupa bulatan hitam. Ini biasanya muncul pada hasil foto USG trimester awal.

3.         CRL (Crown Rump Length): yaitu ukuran jarak dari ujung kepala hingga ujung kaki bayi. Ini juga biasa digunakan dokter untuk mengukur janin di usia kehamilan trimester awal.

4.         BPD (Biparietal Diameter): yaitu ukuran tulang pelipis kiri dan kanan. Biasa digunakan untuk mengukur janin di trimester dua atau tiga.

5.         FL (Femur Length): merupakan ukuran panjang tulang paha bayi.

6.         HC (Head Circumferencial): yaitu ukuran lingkaran kepala.

7.         AC (Abdominal Circumferencial): yaitu ukuran lingkar perut bayi. Jika dikombinasikan dengan BPD akan menghasilkan perkiraan berat bayi.

8.         FW (Fetal Weight): yaitu berat janin dalam kandungan.

9.         FHR (Fetal Heart Rate): yaitu frekuensi jantung bayi.

10.     LMP (Last Menstrual Period): hitungan hari pertama haid terakhir, biasanya digunakan sebagai acuan umur janin dalam kandungan.

11.     EDD (Estimated Delivery Date): perkiraan persalinan berdasarkan tanggal menstruasi. Anda mungkin lebih akrab dengan istilah HPL (Hari Perkiraan Lahir).

Dalam melihat hasil USG, ada baiknya memperhatikan warna dan orientasi gambar. Warna yang berbeda dalam USG akan menunjukkan gambar yang berbeda. Warna abu-abu dalam hasil USG menunjukkan gambar jaringan, warna hitam menunjukkan cairan ketuban, dan warna putih adalah gambar tulang atau janin dalam kandungan. Mengetahui orientasi gambar diperlukan untuk mengetahui posisi bayi dalam kandungan. Dengannya, Anda dapat melihat apakah bayi sudah dalam posisi yang tepat, apakah kepala bayi sudah berada di bawah, dan lain sebagainya. Pemeriksaan ultrasonografi atau yang kita kenal dengan istilah USG merupakan prosedur scanning dengan memanfaatkan teknologi gelombang suara berfrekuensi tinggi. Gelombang suara ini kemudian akan memproyeksikan gambar di dalam jaringan tubuh atau organ kita.

USG umum digunakan dalam dunia medis terutama yang berkaitan dengan diagnosa penyakit tertentu. Namun, USG paling banyak digunakan untuk memonitoring tumbuh kembang janin dalam rahim pada wanita hamil. Biasanya dokter kandungan akan menjelaskan keadaan dan orientasi janin selama proses USG. Pemeriksaan USG dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu selama kehamilan, yakni pada trimester pertama, kedua, dan ketiga.

Trimester pertama - USG yang dilakukan dalam tiga bulan pertama kehamilan digunakan untuk memeriksa apakah embrio berkembang di dalam rahim (bukan di dalam tuba falopi, misalnya), memastikan jumlah embrio, dan menghitung usia kehamilan dan bayi. batas waktu.

Trimester kedua - USG yang dilakukan antara minggu ke 18 dan 20 digunakan untuk memeriksa perkembangan struktur janin seperti tulang belakang, tungkai, otak, dan organ dalam. Ukuran dan lokasi plasenta juga diperiksa. Jenis kelamin bayi bisa ditentukan, jika orang tua ingin tahu.

Trimester ketiga - USG yang dilakukan setelah 30 minggu digunakan untuk memeriksa apakah bayi terus tumbuh pada kecepatan normal. Lokasi plasenta diperiksa untuk memastikan tidak menghalangi serviks.

Melakukan check up kehamilan di trimester satu sangat disarankan untuk mengetahui kondisi seceara keseluruhan baik kondisi rahim, janin, dan kesehatan sang ibu. Pemeriksaan awal ini juga akan membantu memastikan hari perkiraan lahir (HPL), sehingga perlu diketahu cara membaca hasil USG yang tepat. Dalam jurnal “The Cochrane Database of Systematic Reviews”, pemeriksaan ultrasonografi diagnostik dapat dilakukan dalam berbagai keadaan khusus selama kehamilan. Seperti setelah komplikasi klinis (misalnya perdarahan pada awal kehamilan), ketika janin dianggap berisiko tinggi mengalami malformasi, dan jika ada kekhawatiran tentang pertumbuhan janin.

Umumnya, janin mulai dapat terlihat jelas melalui USG ketika memasuki usia kehamilan 11 hingga 14 minggu di mana janin sudah berukuran lebih besar dan kepalanya mulai terbentuk. Namun pada usia ini jenis kelamin janin masih belum dapat dipastikan. Dokter juga akan mengukur lipatan di bagian belakang leher janin yang memiliki ruang berisi cairan. Jika ketebalan tembus nuchal lebih dari 3,5 mm, hal ini mungkin dikaitkan dengan peningkatan risiko sindrom Down.

Sebenarnya USG tetap dapat dilakukan pada usia kehamilan lebih awal yakni sekitar enam hingga sepuluh minggu. Tetapi biasanya dokter akan melakukan USG transvaginal karena janin masih berupa gumpalan sangat kecil, sehingga USG ini dapat memberikan informasi lebih akurat. Pada USG transvaginal, dokter atau teknisi memasukkan probe tipis ke dalam vagina. Selama USG, mereka akan melakukan serangkaian pengukuran, termasuk ukuran kantung kehamilan, panjang kutub janin, dan detak jantung. Setidaknya ada tiga cara membaca hasil USG yang bisa Moms perhatikan. Yakni melalui keterangan yang ada dalam hasil USG, warna, dan orientasi janin. Jumlah dan jenis keterangan dalam hasil USG biasanya akan berbeda pada tiap trimester. Detail keterangan tersebut juga tergantung pada alat USG yang digunakan dan operatornya.

D.      Evaluasi

Berdasarkan hasil yang didapatkan, organ apa saja yang terlihat pada hasil USG 2D dan 3D di usia kehamilan yang berbeda?

Jawaban:

Berdasarkan pengamatan terhadap hasil USG kandungan 2D dan 3D yang ada pada buku petunjuk praktikum serta video pembelajaran yang telah ditonton, maka diketahui bahwasannya pada hasil USG 2D organ yang dapat terlihat hanya ukuran dan bentuk tubuh secara keseluruhan, karena pada hasil USG hanya tampak berwarna hitam putih saja namun terdapat sumber informasi yang di tampilkan pada hasil pemeriksaan USG. Kemudian pada hasil USG dengan menggunakan 3D hampir tampak terlihat sangat jelas, organ yang dapat terlihat juga hamper sepurna mulai dari bentuk wajah, hidung kelamin, jari jari tangan dan lain-lainnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V

PENUTUP

 

A.      Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakuakn terkait analisis video hasil USG 2D dan 3D disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tampilan yang sangat mencolok antar keduanya. USG hasil 2D menampilkan gambar hitam putih pada janin, sedangkan USG 3D menampilkan hasil gambar janin yang lebih jelas, hampir terlihat dengan jelas tampilan dari kulit janin, bentuk organ ekstrimitas serta anggota tubuh lainnya yang dimiliki oleh sang janin. Akan tetapi secara umum USG dengan bentuk 2D dan 3D memiliki keunggulannya masing masing.

B.       Saran

Tetaplah tersenyum serta sabar kepada para COASS dalam menghadapi kami yang masih haus akan ilmu. Terimakasih J.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

D’Addario, V. 2015. Donald School Basic Textbook of Ultrasound in Obstetrics and Gynecology. New Delhi: The Health Sciences Publishers.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Palmer, P. E. S. 2001. Panduan Pemeriksaan Diagnostik USG, Penerjemah: Andry Hartono. Jakarta: EGC.

Patricia Chudleigh, J. Malcom Pearce. 1986. Obstetric Ultrasound: How, Why and When. London: Churchill Livingstone.

Philippe Jeanty, Roberto Romero. 1996. Obstetrical Ultrasound. Singapura: Mc Graw Hill Book Company.

Sianipar, A. N. 2010. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Pemeriksaan Ultrasonografi Selama Masa Kehamilan di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Tahun 2010. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

   

0 comments:

Post a Comment