Laporan Tetap Praktikum
ANATOMI
DAN FISIOLOGI MANUSIA
ACARA IV
“ANALISIS
HASIL USG KANDUNGAN 2D DAN 3D”
LABORATORIUM
PRODI IPA BIOLOGI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2021
HALAMAN
PENGESAHAN
Laporan Tetap Praktikum “Anatomi dan Fisiologi Manusia” Ini
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Praktikum Selanjutnya.
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur
atas ke hadirat Allah yang Maha Esa yang karena limpahan nikmat serta
hidayahnya kita dapat berkumpul ditempat yang berbahagia ini. Semoga
limpahan nikmatnya selalu menyertai kita sepanjang waktu Allahumma aamiin.
Kedua kalinya tak lupa
pula kita haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi besar kita al imamul rasul wa khotimul anbiya’
Muhammad shallallah alaihi wasallam,
yang dengan perjuangan, kerja keras serta semangat beliau akhirnya kita dapat
merasakan manisnya Islam.
Saya haturkan banyak terima kasih kepada para dosen, staf laboratorium, serta kakak-kakak tingkat terlebih khusus lagi yang menjadi Co. Ass atas segala bimbingan dan pengajarannya sehingga akhirnya laporan tetap praktikum anatomi dan fisiologi manusia ini dapat diselesaikan. Kritik serta saran yang membangun sangatlah kami harapkan untuk menyempurnakan laporan ini menjadi lebih baik.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ultrasonografi
(USG) merupakan suatu prosedur diagnosis yang digunakan untuk melihat struktur
jaringan tubuh atau analisis dari gelombang Doppler, yang pemeriksaannya
dilakukan diatas permukaan kulit atau diatas rongga tubuh untuk menghasilkan
suatu ultrasound didalam jaringan.
Ultrasonografi
dapat digunakan untuk endeteksi berbagai kelainan yang ada pada abdomen, otak,
kandung kemih, jantung, ginjal, hepar, uterus atau pelvis. Selain itu USG juga
dpaat digunakan untuk membedakan antara kista dan tumor. Pada kehamilan cairan
amnion dapat menambah refleksi gelombang suara dari plasenta dan fetus sehingga
dapat mengidentifikasi ukuran, bentuk dan posisi, kemudian dapat mendeteksi
pankreas, limpa, tiroid dan lain-lain.
Sejarah teknologi ultrasonografi
(USG) bermula dari ditemukannya teknologi transduser digital sekira tahun
1990-an yang memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima
menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan
komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang
ultrasonik akan melalui proses sebagai berikut, pertama, gelombang akan
diterima transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam
komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor.
Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi
atau tiga dimensi. Seperti inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga
saat ini.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana
menganalisis hasil USG kandungan dalam bentuk 2D Dan 3D?
C. Tujuan
Untuk
menganalisis
hasil USG kandungan dalam bentuk 2D Dan 3D.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ultrasonografi
sering disingkat USG, atau dalam bahasa inggrisnya Ultrasound adalah suatu alat
untuk memeriksa organ dalam atau jaringan tubuh manusia dengan menggunakan
gelombang bunyi berfrekuensi sangat tinggi. Gelombang tersebut berada di atas
daya tangkap pendengaran manusia, karna frekuensi bunyinya lebih dari 20.000
siklus per detik (20 KHz). Gelombang bunyi ini dibuat sedemikian rupa sehingga
mempunyai efisiensi dan intensitas yang tinggi dalam menembus benda padat
maupun cair, sehingga dapat diperoleh bayangan organ dalam tubuh atau jaringan
tubuh pada layar monitor. Gelombang USG dihasilkan oleh sebuah tranduser (alat
transmisi dan penerima gelombang USG) yang mampu mengubah sinyal elektrik
menjadi gelombang mekanis. Tranduser yang sama dapat pula menerima gelombang
yang dipantulkan dan kemudian mengubahnya kembali menjadi sinyal elektrik (Palmer, 2001: 3).
Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 Pasal 2,
pelayanan kesehatan pada masa hamil bertujuan untuk menjamin kesehatan ibu dan
mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas, mengurangi angka
kesakitan dan angka kematian ibu dan bayi baru lahir, menjamin tercapainya
kualitas hidup dan pemenuhan hak-hak reproduksi, serta mempertahankan dan
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang bermutu.
Pasal 13 pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97
menyatakan bahwa pelayanan kesehatan masa hamil dilakukan sekurang-kurangnya
empat kali selama masa kehamilan, yaitu satu kali pada trimester pertama, satu
kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga (Permenkes, 2014).
Pemeriksaan
kehamilan dengan USG dilaporkan tidak memberikan efek yang merugikan bagi
janin. Kendati demikian, penelitian mengenai isu keamanan serta efek biologis
yang diberikan oleh USG terus dilakukan. Pemeriksaan kehamilan dengan USG hanya
boleh dilakukan oleh dokter yang kompeten serta terdapat indikasi medis
tertentu. Hal tersebut ditujukan untuk menjaga keamanan pada janin saat
penggunaan USG (D’Addario, 2015).
Penelitian
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Ultrasonografi selama Masa
Kehamilan di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Tahun 2010 menyatakan bahwa
dari 68 peserta responden, sekitar 66% peserta memiliki tingkat pengetahuan
cukup terhadap USG. Peserta responden sebanyak 33% sisanya memiliki tingkat
pengetahuan yang kurang terhadap USG. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa
ibu hamil yang berkunjung ke rumah sakit masih perlu diberikan penyuluhan
mengenai pentingnya pemeriksaan USG (Sianipar,
2010).
Kehamilan
kembar dapat dikenali pada kehamilan lima minggu dan dapat diketahui secara
pasti pada kehamilan delapan minggu. Namun, tidak semua kantong kehamilan akan
tetap mengandung janin yang viabel (mampu hidup). Setelah kehamilan mencapai
usia sekitar 14 minggu, baru dapat ditentukan lebih dari satu janin yang viabel
dan masing-masing janin tersebut tumbuh normal. Dan akan terlihat jelas pada
kehamilan 17 minggu (Patricia, 1989:
35).
Pada
kehamilan tujuh sampai sebelas minggu parameter yang dapat diandalkan untuk
memperkirakan usia kehamilan adalah pengukuran CRL (Crown-Rump Length), yaitu
panjang atau jarak dari puncak kepala (crown) hingga ujung pantat (rump).
Antara crown-rump length usia kehamilan minggu ketujuh hingga kesebelas
terdapat korelasi yang baik sekali, variabilitas biologisnya minimal dan
pertumbuhan tidak dipengaruhi oleh kelainan patologis. Sesudah minggu kesebelas
keadaan pengukuran tersebut sudah terpengaruhi (Philippe, 1996: 55).
BAB III
METODOLOGI
A. Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Rabu, 19 Mei 2021
Waktu :
13:30 WITA – Selesai
Tempat : Gedung Perkuliahan Prodi IPA Biologi
B. Alat dan Bahan
1.
Alat
a.
LCD
b.
Alan Tulis
2.
Bahan
Hasil USG 2D Dan 3D
C. Cara Kerja
1.
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2.
Menonton video pembelajaran analisis hasil
kandungan 2D dan 3D.
3.
Menganalisis hasil USG 2D dan 3D
berdasankan bahan yang ada.
4.
Mendiskusikannya bersama dengan teman
kelompok.
BAB
IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1.
Gambar Hasil Pengamatan
No. |
Gambar Pengamatan |
Keterangan |
1. |
|
Hasil
USG 2D |
2. |
|
Hasil
USG 3D |
3. |
|
Hasil
USG 4D |
B. Analisis Prosedur
Langkah
awal dalam praktikum analisis hasil USG kandungan 2D dan 3D adalah menyiapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum berupa buku petunjuk praktikum
dan alat tulis. Kemudian menonton video pembelajaran terkait dengan hasil USG
kandungan 2D dan 3D serta dilanjutkan dengan mengamati gambar hasil USG baik 2D
dan 3D pada buku petunjuk praktikum. Langkah terakhir mendiskusikan hasil
pengamatan dengan teman kelompok masing-masing.
C. Analisis Hasil
USG
(ultrasonography) merupakan sebuah
metode dengan menggunakan gelombang suara ultra untuk mendapatkan pencitraan
atau gambar organ tubuh internal. Melalui cara ini, juga bisa memperoleh informasi tentang
perkiraan usia janin dalam kandungan. Pada awalnya, USG hanya bisa menampilkan
pencitraan atau gambar hitam putih dan tidak bergerak (2D). Namun seiring
perkembangan teknologi, kini Ibu bisa melihat janin dalam kandungan secara utuh
(3D).
Pada
dasarnya, USG 3 dimensi (3D) dan USG biasa atau USG dua dimensi sama-sama
memanfaatkan gelombang suara untuk menghasilkan gambar. Hanya saja, USG 3
dimensi menggunakan mesin dan perangkat lunak yang lebih mutakhir, sehingga
gambar yang dihasilkannya terlihat lebih detail dan lebih jelas.
USG
2D merupakan jenis USG yang paling sering digunakan di masa awal kehamilan.
Meskipun hanya menghasilkan gambar berwarna hitam putih, USG 2 dimensi sudah
mampu mendeteksi ukuran bayi, banyak air ketuban, serta kelainan fisik pada
janin. Kelebihan dari metode ini yaitu biaya yang murah dan proses yang cepat.
Jadi, jika kondisi janin Ibu normal dan tidak ada kemungkinan kelainan pada
janin, USG jenis ini bisa menjadi pilihan. Pemeriksaan USG 2D di antara ketiga
jenis pemeriksaan, USG 2D tetap menjadi moda pencitraan utama untuk memeriksa
kondisi kandungan dan mendiagnosis kelainan janin, terutama pada trimester awal
kehamilan. Meskipun hanya menghasilkan gambar berwarna hitam putih, melalui
pemeriksaan ini, dokter dapat mendeteksi ukuran bayi, banyaknya air ketuban,
serta kelainan fisik pada janin dalam kandungan.
USG
3D, metode ini mampu melihat pertumbuhan janin secara lebih detail sampai ke
organ bagian dalam, sehingga bisa mendeteksi kelainan pada tulang hingga
jantung. Berbeda dengan USG 2 dimensi, hasil USG 3 Dimensi tidak hanya bisa
dimengerti oleh pemeriksa, namun juga oleh ibu dan anggota keluarga lainnya.
Meskipun begitu, sebaiknya USG 3 dimensi dilakukan sesuai saran dokter,dan jika
ada dugaan kelainan yang terjadi pada janin. Pemeriksaan USG 3D dan sebenarnya
sama, yaitu mengonfirmasi hasil pemeriksaan USG 2D dengan visualisasi yang
lebih jelas. Hal yang membedakan adalah output dari hasil pemeriksaan itu
sendiri. Pada pemeriksaan 3D, gambar yang disajikan berupa gambar diam (tidak
bergerak). Kelebihannya adalah dokter dan ibu dapat melihat pertumbuhan janin
secara lebih detail, bahkan hingga ke organ bagian dalam. Karena inilah
pemeriksaan USG 3D dapat dilakukan untuk mendeteksi kelainan organ pada janin
dalam kandungan.
Berikut
adalah istilah-istilah yang biasanya ditemukan dalam hasil USG (ultrasonography) :
1.
GA (Gestational Age): menunjukkan
perkiraan umur kehamilan Anda, diukur berdasarkan panjang tungkai lengan,
tungkai kaki, ataupun diameter kepala, dan mendeteksi perkembangan organ tubuh
janin.
2.
GS (Gestational Sac): yaitu ukuran kantung
kehamilan, berupa bulatan hitam. Ini biasanya muncul pada hasil foto USG
trimester awal.
3.
CRL (Crown Rump Length): yaitu ukuran
jarak dari ujung kepala hingga ujung kaki bayi. Ini juga biasa digunakan dokter
untuk mengukur janin di usia kehamilan trimester awal.
4.
BPD (Biparietal Diameter): yaitu ukuran
tulang pelipis kiri dan kanan. Biasa digunakan untuk mengukur janin di
trimester dua atau tiga.
5.
FL (Femur Length): merupakan ukuran
panjang tulang paha bayi.
6.
HC (Head Circumferencial): yaitu ukuran
lingkaran kepala.
7.
AC (Abdominal Circumferencial): yaitu
ukuran lingkar perut bayi. Jika dikombinasikan dengan BPD akan menghasilkan
perkiraan berat bayi.
8.
FW (Fetal Weight): yaitu berat janin dalam
kandungan.
9.
FHR (Fetal Heart Rate): yaitu frekuensi
jantung bayi.
10. LMP
(Last Menstrual Period): hitungan hari pertama haid terakhir, biasanya
digunakan sebagai acuan umur janin dalam kandungan.
11. EDD
(Estimated Delivery Date): perkiraan persalinan berdasarkan tanggal menstruasi.
Anda mungkin lebih akrab dengan istilah HPL (Hari Perkiraan Lahir).
Dalam melihat hasil USG, ada baiknya memperhatikan
warna dan orientasi gambar. Warna yang berbeda dalam USG akan menunjukkan
gambar yang berbeda. Warna abu-abu dalam hasil USG menunjukkan gambar jaringan,
warna hitam menunjukkan cairan ketuban, dan warna putih adalah gambar tulang
atau janin dalam kandungan. Mengetahui orientasi gambar diperlukan untuk
mengetahui posisi bayi dalam kandungan. Dengannya, Anda dapat melihat apakah
bayi sudah dalam posisi yang tepat, apakah kepala bayi sudah berada di bawah,
dan lain sebagainya. Pemeriksaan ultrasonografi atau yang kita kenal dengan
istilah USG merupakan prosedur scanning dengan memanfaatkan teknologi gelombang
suara berfrekuensi tinggi. Gelombang suara ini kemudian akan memproyeksikan
gambar di dalam jaringan tubuh atau organ kita.
USG umum digunakan dalam dunia medis terutama yang
berkaitan dengan diagnosa penyakit tertentu. Namun, USG paling banyak digunakan
untuk memonitoring tumbuh kembang janin dalam rahim pada wanita hamil. Biasanya
dokter kandungan akan menjelaskan keadaan dan orientasi janin selama proses
USG. Pemeriksaan USG dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu selama
kehamilan, yakni pada trimester pertama, kedua, dan ketiga.
Trimester pertama - USG yang dilakukan dalam tiga
bulan pertama kehamilan digunakan untuk memeriksa apakah embrio berkembang di
dalam rahim (bukan di dalam tuba falopi, misalnya), memastikan jumlah embrio,
dan menghitung usia kehamilan dan bayi. batas waktu.
Trimester kedua - USG yang dilakukan antara minggu ke
18 dan 20 digunakan untuk memeriksa perkembangan struktur janin seperti tulang
belakang, tungkai, otak, dan organ dalam. Ukuran dan lokasi plasenta juga
diperiksa. Jenis kelamin bayi bisa ditentukan, jika orang tua ingin tahu.
Trimester ketiga - USG yang dilakukan setelah 30
minggu digunakan untuk memeriksa apakah bayi terus tumbuh pada kecepatan
normal. Lokasi plasenta diperiksa untuk memastikan tidak menghalangi serviks.
Melakukan check up kehamilan di trimester satu sangat
disarankan untuk mengetahui kondisi seceara keseluruhan baik kondisi rahim,
janin, dan kesehatan sang ibu. Pemeriksaan awal ini juga akan membantu
memastikan hari perkiraan lahir (HPL), sehingga perlu diketahu cara membaca
hasil USG yang tepat. Dalam jurnal “The
Cochrane Database of Systematic Reviews”, pemeriksaan ultrasonografi
diagnostik dapat dilakukan dalam berbagai keadaan khusus selama kehamilan.
Seperti setelah komplikasi klinis (misalnya perdarahan pada awal kehamilan),
ketika janin dianggap berisiko tinggi mengalami malformasi, dan jika ada
kekhawatiran tentang pertumbuhan janin.
Umumnya, janin mulai dapat terlihat jelas melalui USG ketika
memasuki usia kehamilan 11 hingga 14 minggu di mana janin sudah berukuran lebih
besar dan kepalanya mulai terbentuk. Namun pada usia ini jenis kelamin janin
masih belum dapat dipastikan. Dokter juga akan mengukur lipatan di bagian
belakang leher janin yang memiliki ruang berisi cairan. Jika ketebalan tembus
nuchal lebih dari 3,5 mm, hal ini mungkin dikaitkan dengan peningkatan risiko
sindrom Down.
Sebenarnya USG tetap dapat dilakukan pada usia
kehamilan lebih awal yakni sekitar enam hingga sepuluh minggu. Tetapi biasanya
dokter akan melakukan USG transvaginal karena janin masih berupa gumpalan
sangat kecil, sehingga USG ini dapat memberikan informasi lebih akurat. Pada
USG transvaginal, dokter atau teknisi memasukkan probe tipis ke dalam vagina.
Selama USG, mereka akan melakukan serangkaian pengukuran, termasuk ukuran
kantung kehamilan, panjang kutub janin, dan detak jantung. Setidaknya ada tiga
cara membaca hasil USG yang bisa Moms perhatikan. Yakni melalui keterangan yang
ada dalam hasil USG, warna, dan orientasi janin. Jumlah dan jenis keterangan
dalam hasil USG biasanya akan berbeda pada tiap trimester. Detail keterangan
tersebut juga tergantung pada alat USG yang digunakan dan operatornya.
D. Evaluasi
Berdasarkan
hasil yang didapatkan, organ apa saja yang terlihat pada hasil USG 2D dan 3D di
usia kehamilan yang berbeda?
Jawaban:
Berdasarkan pengamatan terhadap hasil
USG kandungan 2D dan 3D yang ada pada buku petunjuk praktikum serta video
pembelajaran yang telah ditonton, maka diketahui bahwasannya pada hasil USG 2D
organ yang dapat terlihat hanya ukuran dan bentuk tubuh secara keseluruhan,
karena pada hasil USG hanya tampak berwarna hitam putih saja namun terdapat
sumber informasi yang di tampilkan pada hasil pemeriksaan USG. Kemudian pada
hasil USG dengan menggunakan 3D hampir tampak terlihat sangat jelas, organ yang
dapat terlihat juga hamper sepurna mulai dari bentuk wajah, hidung kelamin,
jari jari tangan dan lain-lainnya.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakuakn terkait analisis video hasil USG 2D dan 3D
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tampilan yang sangat mencolok antar
keduanya. USG hasil 2D menampilkan gambar hitam putih pada janin, sedangkan USG
3D menampilkan hasil gambar janin yang lebih jelas, hampir terlihat dengan
jelas tampilan dari kulit janin, bentuk organ ekstrimitas serta anggota tubuh
lainnya yang dimiliki oleh sang janin. Akan tetapi secara umum USG dengan
bentuk 2D dan 3D memiliki keunggulannya masing masing.
B. Saran
Tetaplah tersenyum serta sabar kepada
para COASS dalam menghadapi kami yang masih haus akan ilmu. Terimakasih J.
DAFTAR PUSTAKA
D’Addario, V. 2015. Donald School Basic Textbook of Ultrasound
in Obstetrics and Gynecology. New Delhi: The Health Sciences Publishers.
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. 2014. Profil
Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Palmer, P. E. S. 2001. Panduan Pemeriksaan Diagnostik USG,
Penerjemah: Andry Hartono. Jakarta: EGC.
Patricia Chudleigh, J.
Malcom Pearce. 1986. Obstetric
Ultrasound: How, Why and When. London: Churchill Livingstone.
Philippe Jeanty, Roberto
Romero. 1996. Obstetrical Ultrasound.
Singapura: Mc Graw Hill Book Company.
Sianipar, A. N. 2010. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Pentingnya Pemeriksaan Ultrasonografi Selama Masa Kehamilan di Rumah Sakit Umum
Haji Adam Malik Medan Tahun 2010. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
LAMPIRAN
0 comments:
Post a Comment