TUGAS MIKROBIOLOGI
A.
Peta Konsep
B.
Aktivitas Pembelajaran
(Gambar
1.1. Wabah penyakit yang melanda eropa pada abad ke-16)
Pada abad 15 – 16 Eropa mengalami masa yang sering disebut
atau dikenal dengan istilah “Renaissance”,
kata tersebut bermakna “Kelahiran Kembali”
setelah sebelumnya berada dalam masa “Dark
Age” atau “Kegelapan”. Pada
hakikatnya abad 15 – 16 di Eropa merupakan fase peralihan antara masa Dark Age
dengan Renaissance, hal ini erat kaitannya dengan wabah black date (maut hitam)
yang melenyapkan 2/3 dari penduduk Eropa pada masa itu, diperkirakan sekitar
200 Jt, 600 Jt hingga 800 Jt orang yang mati dan 50 % diantaranya adalah
anak-anak.[1]
Hal ini, erat kaitannya dengan sistem sosial di Eropa yang masih mengedepankan
aspek tahayul dan kepercayaan mereka kepada gereja dalam kehidupan. Wabah black
date sendiri merupakan suatu serangan wabah
bubonik yang disebabkan mikroba jenis bakteri Yersinia
pestis dan disebarkan oleh lalat dengan
bantuan hewan seperti tikus
rumah (Rattus rattus).
(Gambar
1.2. Antony Van Leuwenhoek (1632-1723))
Pada tahun 1674, seorang ahli Biologi lain berkebangsaan
Belanda, yakni Antonie van Leeuwenhoek menciptakan mikroskop yang sederhana
yang kemudian digunakannya untuk mengamati mikroba atau jasad renik yang hidup
di air serta bagian-bagian yang mungkin terdapat pada suatu cairan tubuh mahluk
hidup. Berkat penemuannya tersebut maka Antonie van Leeuwenhoek dikenal sebagai
Bapak Mikrobiologi.[2]
(Gambar
1.3. Percobaan Francisco Redi)
Franscesco Redi (1626 – 1697) melakukan suatu percobaan
dengan tujuan untuk membuktikan bahwa belatung pada daging berasal dari induk
lalat yang bertelur di daging tersebut. Pada prosedur percobannya dia
menggunakan 3 buah toples, yaitu toples A, toples B dan toples D. Hasil yang
didapatkan adalah pada toples A tidak terdapat belatung sama sekali. Pada
toples B terdapat belatung di atas kain kasa dan daging. Pada toples C terdapat
banyak belatung di daging. Oleh karenanya kemudian disimpulkan bahwasannya belatung
berasal dari lalat yang hinggap di daging untuk bertelur.[3]
(Gambar 1.4. Percobaan
Lazzaro Spalanzani)
Lazzaro
Spallanzani (1729 – 1799) melakukan suatu percobaan dengan tujuan untuk
membuktikan bahwa organisme tidak tumbuh dari air sediaan yang steril, dalam
prosedur percobaannya dia menggunakan 2 buah labu. Hasil yang didapatkan adalah
pada labu yang dibiarkan terbuka air sedian berubah menjadi keruh. Pada labu
yang ditutup rapat, air sedian tetap tampak jernih. Kemudian disimpulkan bahwa
air sedian keruh menunjukkan adanya mikroorganisme yang masuk ke air sedian
tersebut, mikroorganisme tersebut terbawa oleh udara.
(Gambar 1.5. Louis
Pasteur di Laboratorium)
Louis
Pasteur (1822 – 1895) merupakan seorang ilmuwan yang mendukung teori biogenesis
dengan teorinya "Omne ovum ex vivo omne vivum ex ovo" atau “setiap telur berasal dari mahluk hidup dan
setiap mahluk hidup berasal dari telur”. Ia pernah melakukan suatu percobaan yang bertujuan
untuk membuktikan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh dari air sediaan steril
yang di tempatkan di labu leher angsa. Hasil percobaannya adalah pada labu yang
diletakkan dengan posisi tegak, air sediaan tetap tampak jernih. Pada labu yang
semula diletakkan dengan posisi miring, air sediaan tampak keruh. Berdasarkan
hasil percobaanya yang dilakukan kemudian disimpulkan bahwa air sediaan keruh
menunjukkan bahwa mikroorganisme dari udara dapat masuk ke air sediaan tersebut
saat posisi labu dimiringkan.
(Gambar 1.6. Robert Coach
dan Istrinya)
Robert Coach (1843
– 1910) merupakan seorang ilmuwan yang berasal dari Jerman. R. Koch meneliti hubungan antara bakteri dan virus
penyebab infeksi dan proses penularan penyakit. Ia mengupas permasalahan yang
terkait dengan kebersihan dan penyebaran bakteri. Ketika memimpin sebuah
laboratorium di Berlin R. Koach berhasil membuktikan proses terjadinya penyakit
tuberkulosa, atau TBC. Dalam bukunya "Aetiologie
der Tuberkulose" atau “Asal Usul
Tuberkulosa”, Koch untuk pertama kalinya mengidentifikasi perkembangan
mikro organisme yang menyebabkan penyakit itu. Penelitian mengenai bakteri
tuberkulosa ini menghasilkan hadiah Nobel 1905 baginya. Robert Koch sampai kini
dianggap sebagai pelopor ilmu kedokteran tropis modern dan mikrobiologi.
Terdapat 4 postulat Koach yang dikenal pada waktu itu, dan berikut pstulatnya[4]:
1)
Bakteri pada inang (hewan
atau tanaman) yang sakit dapat identifikasi.
2)
Dapat diisolasi dan
ditumbuhkan dalam medium buatan (biakan murni).
3)
Inokulasi pada inang yang
sehat menimbulkan penyakit yang sama.
4)
Reisolasi menghasilkan
bakteri yang sama.
Mikrobiologi
merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme.
Beberapa ilmu dasar yang diperlukan untuk mendukung pemahaman mikrobiologi,
antara lain ilmu kimia, fisika, dan biokimia. Mikrobiologi juga sering disebut
sebagai ilmu praktik dari biokimia. Ruang lingkup dalam mempelajari
mikrobiologi meliputi pengertian tentang sejarah penemuan mikroorganisme,
macam-macam mikroorganisme di alam, struktur sel mikroorganisme dan fungsinya,
metabolisme mikroorganisme secara umum, pertumbuhan mikroorganisme dan faktor
lingkungan, dan mikrobiologi terapan baik di bidang lingkungan maupun
pertanian. Seiring dengan berjalannya waktu mikrobiologi telah mengalami
perkembangan yang pesat menjadi beragam ilmu, antara lain virologi,
bakteriologi, mikologi, mikrobiologi pangan, mikrobiologi tanah, dan
mikrobiologi industri. Seiring dengan berjalannya waktu mikrobiologi telah
mengalami perkembangan yang pesat menjadi beragam ilmu, antara lain virologi,
bakteriologi, mikologi, mikrobiologi pangan, mikrobiologi tanah, dan
mikrobiologi industry.[5]
1.
Sejarah dunia mikroorganisme berawal dari
ditemukannya mikroskop oleh Anthony van Leeuwenhoek (1633-1723). Pada mulanya,
mikroskop temuan tersebut masih sangat sederhana, hanya dilengkapi satu lensa
dengan jarak fokus yang sangat pendek, tetapi dapat menghasilkan bayangan jelas
yang setara dengan perbesaran 50-300 kali. Pengamatan yang dilakukan oleh
Leeuwenhoek di antaranya pengamatan terhadap struktur mikroskopis biji,
jaringan tumbuhan, dan invertebrata kecil. Penemuan terbesar pada zamannya dan
diketahui sebagai dunia mikroorganisme, yang disebut sebagai animalculus atau
hewan kecil. Animalculus adalah berbagai jenis mikroorganisme yang sekarang
diketahui sebagai protozoa, algae, khamir, dan bakteri. Selanjutnya berbagai
penelitian terkait mikroorganisme bermunculan dari Franscesco Redi (1626 – 1697) dengan percobaannya untuk membuktikan bahwa
belatung pada daging berasal dari induk lalat yang bertelur di daging tersebut.
Lazzaro Spallanzani (1729 – 1799) dengan percobannya untuk membuktikan
bahwa organisme tidak tumbuh dari air sediaan yang steril, dalam prosedur
percobaannya dia menggunakan 2 buah labu. Louis Pasteur (1822 – 1895) dengan
percobannya untuk membuktikan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh dari air
sediaan steril yang di tempatkan di labu leher angsa. Robert Coach (1843 –
1910) yang berhasil membuktikan proses terjadinya Tubercolosis (TBC) yang
disebabkan oleh bakteri Mycobbacterium
tuberculosis. Kemudian untuk perkembangan mikrobiologi berikutnya
memasuki era mikrobiologi umum dan akhirnya sampai pada mikrobiologi modern
pada abad ini yang telah melewati berbagai penemuan-penemuan sebelumnya di
bidang mikrobiologi yang berkaitan erat dengan perkembangan dari ilmu
mikrobiologi itu sendiri, diantaranya penemuan mikroorganisme dalam
transformasi bahan organic, penemuan kehidupan anaerob, penemuan enzim,
penemuan mikroorganisme penyebab penyakit, konsep biakan murni dan penemuan
virus.
2. Mamfaat positif microba serta peranan praktisnya dalam
kehidupan:
a) Mamfaat atau peranan positif yang bisa kita dapatkan
dari mikroba diantaranya dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan antibiotik oleh bakteri Streptomyces griseus Streptomyces
aureofaciens, Bacillus brevis, dan Bacillus subtilis. Selain itu, bakteri
juga bisa menghasilkan asam yang nantinya dapat digunakan oleh manusia dalam
berbagai bidang. Bakteri penghasil asam antara lain Acetobacter, Propionibacterium,
dan Clostridium. Bakteri Acetobacter ini
menghasilkan asam asetat.[6]
b) Bakteri juga berperan dalam proses pembuatan olahan susu, misalnya
dalam proses pembuatan yoghurt. Bakteri Lactobacillus casei,
Lactobacillus bulgaricus, dan Streptococcus Lactis juga
turut berperan di dalam proses pembuatanyya. Ketiga bakteri tersebut tidak
hanya mengolah yoghurt, tapi juga mengolah produk susu yang lain.
Selain itu, makanan nata de coco juga diolah dari bakteri Acetobacter
xylinum dalam proses pembuatannya.
c) Selain untuk membuat makanan, bakteri juga membantu menghasilkan
biogas dan mengikat nitrogen. Bakteri penghasil biogas adalah kelompok Bacteriodes dan
kelompok Enterobactericeacea. Sedangkan bakteri pengikat nitrogen
antara lain Rhizobium radicicola dan Nitrosococcus.
Kemudian untuk bakteri pembusukan sisa makanan di dalam tubuh dilakukan oleh
bakteri Escherichia coli.
Mamfaat negative mikroba dalam kehidupan:[7]
a) Mikroba berupa bakteri memiliki peranan negatif terhadap
hewan, manusia, dan tumbuhan. Pada hewan, bakteri menyebabkan antara lain
penyakit sapi gila dan TBC pada unggas. Bakteri yang menyebabkan penyakit sapi
gila adalah Bacillus antharicis, sedangkan yang menyebabkan
TBC pada unggas adalah Mycobacterium avium.
b)
Pada manusia bakteri
jenis Salmonella thyposa menyebabkan
penyakit tipus sedangkan penyakit TBC disebabkan
oleh Mycobbacterium tuberculosis dan untuk penyakit tetanus sendiri
disebabkan bakteri Clostridium tetani. Penyakit – penyakit
tersebut dalam sebagian kasus menyebabkan kasus kematian di beberapa tempat.
c)
Mikroba jenis bakteri
juga dapat merugikan tumbuhan. Bakteri dapat menyebabkan bercak cokelat pada
tanaman anggrek dan menyebabkan rusak pada tanaman pepaya. Bakteri yang
menyebabkan bercak cokelat pada tanaman anggrek adalah Pseudomonas
cattleyae, dan yang menyebabkan rusak pada tanaman pepaya
adalah Bacterium papaya.
3.
Wabah penyakit
yang begitu hebat dengan angka kematian yang luar biasa (Great Mortalitas) mengakibat tumbuhnya kesadaran pada masyarakat
dunia terlebih khusus Eropa akan pentingnya untuk meninggalkan
kepercayaan-kepercayaan yang berbau irrasional (tahayul). Selain itu, dengan
melepaskan diri terhadap kekangan gereja mereka merasa lebih dapat untuk
mengembangkan keterampilan serta kemampuan yang ada pada diri mereka sendiri.
Hal ini terbukti setelah peralihan atau transisi dari masa Dark Age (kegelapan) ke masa Renaissance
(kelahiran kembali) Eropa mengalami kemajuan dan perkembangan diantaranya
dalam bidang Mikrobiologi. Pada tahun 1674 seorang ilmuwan
belanda yang bernama Anthony van Leeuwenhoek menciptakan mikroskop sederhana
dan menggunakannya untuk mengamati mikroba atau jasad renik di dalam air serta bagian-bagian yang mungkin terdapat pada suatu
cairan tubuh mahluk hidup. Berkat penemuannya tersebut maka Antonie van
Leeuwenhoek dikenal sebagai Bapak Mikrobiologi. Kemudian pada tahun-tahun
berikutnya muncul beberapa ilmuwan yang melakukan percobaan berkaitan dengan
mikroba seperti Franscesco
Redi (1626 – 1697), Lazzaro
Spallanzani (1729 – 1799), Louis Pasteur (1822 – 1895) dan Robert
Coach (1843 – 1910).
C.
Refleksi
1.
Apa yang sudah
kalian pelajari?
Jawaban:
Sejarah
perkembangan ilmu mikrobiologi, ruang lingkup mikrobiologi, mamfaat positive
dan negative mikroba serta peranannya dalam kehidupan.
2.
Apa yang kalian
kuasai dari materi ini?
Jawaban:
Sejarah
perkembangan ilmu mikrobiologi, ruang lingkup mikrobiologi, mamfaat positive
dan negative mikroba serta peranannya dalam kehidupan.
3.
Bagian apa yang
belum kalian kuasai?
Jawaban:
Ruang lingkup
mikrobiologi
4.
Apa upaya kalian
untuk menguasai yang belum kalian kuasai?
Jawaban:
Mencari refresentasi
terkait dengan materi tersebut dan mempelajarinya
5.
Sebutkan hal yang
menarik dari aktivitas pembelajaran yang sudah kalian lakukan? Berikan
alasannya!
Jawaban:
Susah untuk tidur.
Alasannya ada beberapa hal yang menarik terkait dengan ilmu mikrobiologi yang
mimicu rasa ingin tahu kita untuk mengetahui lebih dalam.
6.
Sebutkan hal yang
tidak menarik dari aktivitas pembelajaran yang sudah kalian lakukan? Berikan
alasannya!
Jawaban:
Tidak ada.
D.
Latihan Soal
1.
Jelaskan ruang
lingkup dan pentingnya belajar mikrobiologi?
Jawaban:
Ruang lingkup
dalam mempelajari mikrobiologi meliputi pengertian tentang sejarah penemuan
mikroorganisme, macam-macam mikroorganisme di alam, struktur sel mikroorganisme
dan fungsinya, metabolisme mikroorganisme secara umum, pertumbuhan
mikroorganisme dan faktor lingkungan, dan mikrobiologi terapan baik di bidang
lingkungan maupun pertanian. Seiring dengan berjalannya waktu mikrobiologi
telah mengalami perkembangan yang pesat menjadi beragam ilmu, antara lain
virologi, bakteriologi, mikologi, mikrobiologi pangan, mikrobiologi tanah, dan
mikrobiologi industri. Mikrobiologi merupakan ilmu yang penting untuk
dipelajari, hal ini dikarenakan dengan kita mempelajarinya maka kita dapat
mengetahui mikroorganisme apa yang menyebabkan suatu penyakit, pangan apa saja
yang dapat diolah dengan baik menggunakan mikroorganisme serta masih banyak
lagi alasan penting untuk mempelajari ilmu mikrobiologi dalam kehidupan kita.
2.
Bagaimana cara
mikroba mempengaruhi kehidupan kita?
Jawaban:
Cara mikroba
mempengaruhi kehidupan kita dapat berbentuk positif maupun negative. Bentuk
negativenya adalah dengan timbulnya berbagai macam penyakit serta wabah melalui
media mikroba tersebut terutama jenis bakteri dan virus, contohnya pandemic
COVID 19 pada saat ini. Kemudian untuk pengaruh positive mikroba dalam
kehidupan kita, hal ini dapat kita lihat dalam pembuatan berbagai produk-produk
hasil fermentasi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, seperti tempe, yogurt,
tape singkong dan lain-lain.
E.
Daftar Pustaka
Hidayati, Rina. 2019. Peranan Organisme Endofit dalam Dunia
Kesehatan; Kajian Pustaka. Jurnal SAINMATIKA. Vol. 16:1. hlm. 22
Murwani,
Sri. 2015. Dasar-Dasar Mikrobiologi
Veterener. Malang: UB Press.
Robert,
Robertus & Boli, Hendrick. 2014. Pengantar
Sosiologi Kewarganegaraan; dari Max sampai Agamben. Tangerang: CV Marjin
Kiri.
Rochdjatun,
Ika. 2014. Peranan Mikroba Bagi Kesehatan
Tanaman dan Kelestarian Lingkungan. Malang: UB Press.
Sudarmono, P. Pratiwi. 2016. Mikrobioma; Pemahaman Baru tentang Peran Mikroorganisme dalam Kehidupan
Manusia, Mikrobioma. Vol. 4:2. hlm. 72
Unggul,
Lesteno. Modul; Sejarah, Ruang Lingkup
dan Perkembangan Mikrobiologi. Banten: Universitas Terbuka. hlm. 1.4
LAMPIRAN
[1] Robertus Robert & Hendrick
Boli, Pengantar Sosiologi
Kewarganegaraan; dari Max sampai Agamben, Tangerang: CV Marjin Kiri, 2014,
hlm. 152 – 153.
[2] Sri Murwani, Dasar-Dasar Mikrobiologi Veterener, Malang: UB Press, 2015, hlm. 7
[3] Sri Murwani, Dasar-Dasar Mikrobiologi Veterener……hlm. 8
[4] Prof. Ika Rochdjatun, Peranan Mikroba Bagi Kesehatan Tanaman dan
Kelestarian Lingkungan, Malang: UB Press, 2014, hlm. 30
[5] Drs. Lestanto Unggul, Modul; Sejarah, Ruang Lingkup dan
Perkembangan Mikrobiologi, Banten: Universitas Terbuka, hlm. 1.4
[6] Rina Hidayati, Peranan Organisme Endofit dalam Dunia
Kesehatan; Kajian Pustaka, Jurnal SAINMATIKA, 2019, Vol. 16:1, hlm. 22
[7] Pratiwi P. Sudarmono, Mikrobioma; Pemahaman Baru tentang Peran
Mikroorganisme dalam Kehidupan Manusia, Mikrobioma, 2016, Vol. 4:2, hlm. 72
0 comments:
Post a Comment